Bab 1

1.5K 44 8
                                    

Semilir angin menerpa wajah seorang remaja tampan yang sedang terduduk lesu dihadapan sebuah gundukan tanah

Matanya yang beriris coklat itu tak henti hentinya menatap foto seorang gadis cantik yang sedang tersenyum lebsr dan disimpan di depan batu nisan yang bertuliskan nama gadis yang ia cintai, matanya terus saja berurai air mata kepedihan

"Kamu jahat valerie, kamu ninggalin aku sendiri" Ucapku yang terus saja menangis

dibelakang ku ada Mama ku dan Mama nya Acha, mereka berdua mengantarku kepada rumah kekasihku yang baru saja dimakamkan 3 hari yang lalu, Jujur, aku sangat terpukul saat mendengar bahwa kekasihku telah tiada, Aku buru buru pulang ke Indonesia karna posisi ku sedang menimba ilmu China, butuh waktu 2 hari kurang untuk mengurus kepulangan ku ke Indonesia dan aku baru tiba beberapa jam yang lalu dan memutuskan untuk meminta mama acha mengantar ku ke tempat peristirahatan terakhir kekasih ku

Sakit, itulah yang aku rasakan sekarang, sakit ini tidak bisa diobati dengan apapun, gadisnya itu telah pergi meninggalkan dirinya, dia telah pergi meninggalkannya untuk selama lamanya

Mama Lany dan mamanya Acha terus merangkul bahuku guna untuk menguatkan ku " Mama, Acha kenapa jahat sama aku ? dia udah janji sama aku buat nemenin aku hingga aku sukses nanti, tapi dia ingkar janji maa.... dia.... ninggalin aku selama lamanya huuuu"

Aku terus menangus seperti anak kecil, tapi aku tidak peduli, aku mengeluarkan semua kesedihanku lewat air mata

"Roy sayang, yang paling sakit disini adalah mama, dia putri mama dan dia ninggalin mama,tapi mama berusaha ikhlas agar dia bahagia disana ini udah takdir dari tuhan sayang, kamu ikhlasin ya ? Agar Acha kamu bahagia disana, ingat, Acha memang sudah tidak ada di dunia tapi dia selalu ada disini" Mama Acha menyentuh dada Roy " Dihati kamu dan dihati Mama" Lanjut Mama Acha

"Tapi maa....."

"Dedek sayang, lihat mama lihat" Mama Lany menangkup kedua pipi Roy "Acha ikut nangis kalau lihat kamu sedih kayak gini, udah ya jangan nangis Acha disana sedih liat dedek nangis" Mama Lany mengusap air mata Roy yang meluruh di pipi Roy

Roy mengangguk ia lalu mengambil foto Acha untuk memeluk dan menciumnya "Kamu bahagia disana ya, maafin Roy kalo Roy nyebelin, Roy sayang sama Acha" Roy memeluk kembali foto Acha dengan erat seah ia sedang memeluk Acha lalu ia menyimpannya kembali ke tempat semula

"Mama jangan ninggalin Roy ya, Roy janji bakal sukses dan banggain mama, tapi mama jangan tinggalin Roy" Ucap Roy lalu memeluk mama Lany, Mama Lany mengusap puncak rambut Roy

" Iya sayang "

Roy melepas pelukannya dengan mama Lany, ia menatap Mama Acha lalu menangkup kan kedua tangannya seraya membungkuk

"Makasih ma, udah pernah izinin Acha sama Roy"

Mama Acha mengusap kepala Roy
" Iya Roy sayang, kamu jangan mikirin Acha terus ya, jangan nangis terus, kamu anak baik, mama yakin kamu pasti dapetin wanita yang lebih baik dari Acha, jangan sedih ya sayang" Mama Acha menangkup kedua pipi Roy

Roy mengangguk " Terimakasih Mama " Tapi aku ngak yakin aku bisa terlepas dari bayang bayang Acha" Lanjut Roy dalam hati

Seperti itulah kehidupan, apa yang
kita inginkan belum tentu diwujudkan oleh tuhan, terkadang manusia memiliki rencana namun takdir tidak mengizinkan

Roy mungkin akan menemukan wanita lain nanti tapi nama Acha tidak pernah bisa digeserkan di dalam hatinya

Hai guys apa kabar ? Kalau author sih baik cuman hatinya aja lagi ngak baik wkwk, eh btw jangan pada nangis loh ntar aku ikutan sedih :(

My indigo [ NEW VERSION ] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang