OUR LIFE -- 12. ALAY

1.4K 101 2
                                    

Assalamualaikum..

Maapkeun dedek (bukan makanan ayam) yang caem bin keceh ini. Wkwk ngarep.

Btw suka-suka author yekan?

Maapkeun kalo daku lama up! Sering PHP! Itu juga akibat daku sering di PHP ini doi dulu wkwk.

Skip!!

Give me spirit!!

Caranya :

Ketik Coment di kolom komentar lalu tekan bintang dan follow akuh!!

Ga pake pulsa tenang aja wkwk

______________
____


5 Bulan kemudian.

Gadis berwajah keturunan Arab sedang duduk manis dengan buku yang bertumpuk berserakan dihadapannya. Ia terlalu fokus dengan bukunya. Suasana perpustakaan yang tenang membuatnya semakin nyaman.

Padahal disana banyak orang yang sedang membaca sepertinya namun ia lebih menyukai ketenangan ini. Ia sudah belajar hampir setahun di negeri orang tepatnya London.

Rayasa Devani Aderson adik dari seorang Gerald Lydon Aderson itu lebih memilih kuliah diluar negeri dibanding ia harus menjalankan tugas berat sebagai CEO di salah satu perusahaan mendiang ayahnya yang sudah meninggal sekitar 2 tahun yang lalu.

Walaupun begitu Raya disini bekerja sebagai penjaga Cafe. Ia tidak ingin merepotkan Lyd, kakaknya. Padahal Lyd selalu memberinya uang setiap bulan dan uang itu hanya menumpuk di ATM pribadi miliknya. Sekali lagi Raya ingin mandiri disini. Sampai sebuah lowongan pekerjaan sampai ditelinganya. Ia berniat masuk kesana, ya walaupun hanya sebagai Office Girl di perusahaan terkenal di London.

Tapi setidaknya itu pekerjaan halal bukan? Jadi? Apa masalahnya? Sebaiknya dicoba. Siapa tau nanti naik jabatan.

Raya menutup bukunya lalu bangkit dan mengambil buku itu kembali. Menaruhnya dirak yang sesuai. Setelah itu ia pergi berniat menemui sahabatnya.

Handphone berdering

Raya mengorek-ngorek isi tasnya guna mencari benda pipih yang penting baginya. Ia tersenyum ketika melihat nama 'Karina' disana.

"Halo, Karina." Ucap sopan Raya. Sahabatnya itu asli London jadi ia tidak mengucapkan salam karna agama Karina bukan Islam.

"Halo, where are you know?" Tanya Karina dengan nada santai.

"Uhmm.. Gue di perpustakaan. Ada apa memangnya?" Ucap Raya.

"Bukannya lo mau melamar di perusahaan teman gue?" Ucap Karina dengan nada lembutnya.

"Ahh? Tentu saja. Memangnya kenapa?"

"Hari ini saja, Ray. Ya gapapa sih kalau cuma bagian Office Girl. Setau gue disana itu kalo kinerja lo Bagus lo bisa naek gitu. Santai aja ok! Teman ku tampan dan baik hati.. Hahaha." Ucap Karina.

"Baiklah.. baiklah." Lirih Raya.

🦀🦀🦀🦀🦀

Mansion yang begitu megah terlihat sangat tenang. Tapi tidak dibagian dalam Mansion tepatnya taman Anggur yang ada didekat kolam renang.

"AIB GUE, WOYYY!!!" Teriak seorang laki-laki yang sedang mengejar pria berjas krem. Dua pria tampan dengan IQ diatas rata-rata yang memiliki harta berlimpah namun kekurangannya hanya satu, Gila.

"BALIKIN DULU HAPE GUE!!" Ucap Gibran dengan wajah yang sedikit meledek. Awalnya Gibran memotret foto Zikra yang bisa dibilang aib pake banget. Bagaimana nggak aib? Zikra yang sedang bergaya Cool berjalan indah bak model internasional ditengah-tengah kebun Anggur mansion Z.

AFAF2 : OUR LIFE | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang