Chapter 9

3.8K 370 33
                                    

[ Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dan hargai author ya ^^
komen sangat dibutuhkan
Sebagai permintaan maafku lama update, chapter ini panjang ]


Pria itu mengulurkan sebuah map yang memang sudah ia bawa sejak memasuki ruangan itu. Sang wanita itu berhenti sejenak memoleskan lipstick merahnya dan menerima map itu.

"Lalu bagaimana dengan Sehun?"

"Kami masih memantau aktivitas Tuan Oh Sehun, Nona. Foto terbaru Tuan Oh Sehun juga berada dalam map"

Senyum tercetak di sudut bibir wanita itu ketika dirinya menatap sebuah foto yang berasal dari map yang dibawa oleh pria utusannya. Foto itu menujukkan ketika Sehun sedang hendak masuk ke dalam mobil.

"Semua orang harus tau jika Sehun itu.. Hanya milikku"

****

"Pffftt"

Air itu menyembur bebas dengan tidak eloknya dari bibir Sehun setelah mendengarkan kata kata dari ibunya. Bahkan setelahnya ia terbatuk batuk dengan sangat miris.

"Uhuk! Uhuk!"

Melihat itu Hyera sedikit panik dan memberikan segelas air minum yang baru untuk anaknya sembari menepuk punggungnya "Astaga, ada apa denganmu? Kenapa kau seterkejut itu ibu menanyakan tentang kehamilan Luhan? Ibu serius sayang, nenekmu akan kemari beberapa hari lagi dan sudah menanyakan beribu kali tentang cucu ibu"

Setelah sedikit tenang, Sehun mengambil nafas dan memejamkan matanya sejenak untuk mengendalikan dirinya yang teramat sangat terkejut dengan apa yang ia alami hari ini. Ia harus menerima fakta bahwa neneknya akan datang ke Seoul dan ingin segera menimang cucu. Padahal ia dan Luhan belum pernah sama sekali melakukan..

"Sehun"

Sehun mengerjap cepat "Oh, ya bu?" Dengan perlahan ia mengangkat gelas dan kembali minum.

CLEK!

Bersamaan dengan jawaban Sehun, Luhan dengan ajaib muncul dari balik pintu dan mengerjap polos "Ibu? Ibu memanggilku?" dan secara ajaib pula Sehun kembali menyemburkan air minumnya ketika melihat 'topik pembicaraan' mereka siang ini.

Luhan melihatnya terkejut dan sedikit err—jijik.. Direktur muda ini selalu menjaga tutur kata, tingkah laku dan mengendalikan dirinya dengan sangat luar biasa menggunakan wajah datarnya. Namun mungkinkah hanya karena terkejut ia menyemburkan air yang hampir ia telan?

"Luhan, siapa yang menyuruhmu masuk?" Suara Sehun meninggi.

Alis Luhan mengernyit mendengarnya "Kenapa kau jadi marah padaku uh?"

Hyera tersenyum melihat Luhan yang datang "Nah sayang akhirnya kau kesini.. Ada yang ingin ibu tanyakan padamu, sayang.." Hyera mendekati Luhan dan meminta Luhan duduk bersamanya.

Dari tadi Sehun mengamati setiap gerak gerik ibu dan istrinya lalu memberikan kode pada Luhan yang sama sekali tidak Luhan mengerti maksudnya dan membuat Sehun ingin mengumpat. Gadis itu benar benar tidak peka dengan kode darinya.

"Jadi begini sayang.. Nenek Sehun akan berkunjung ke Seoul beberapa hari lagi, dan beliau sangat ingin segera menimang bayi kalian.. Apakah kau belum hamil?"

Luhan terkejut bukan main, itu sangat jelas dari matanya yang terbelalak dan wajahnya yang memerah "A-Apa?"

BRAK!

Dengan cepat Sehun segera berdiri dan menggandeng Luhan keluar "Ibu tenang saja, ibu akan segera melihat cucu ibu sebentar lagi. Katakan pada nenek jika Luhan sudah hamil"

Stupid Marriage [Hunhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang