[ Alfi - Alana ]

6K 86 10
                                    


Hari ini adalah hari pertama Alana resmi menjadi mahasiswi sebuah Universitas di Jakarta setelah menjalani masa orientasi yang menyebalkan. Menyebalkan karena Alfi membatasi kegiatannya dengan semua kaum adam.

Saat masa orientasi Alana memang cukup terkenal, baik di kalangan mahasiswa baru maupun kakak tingkat disana. Wajah menggemaskan serta senyum yang memikat cukup menarik perhatian kaum adam disana.

Alfi tentu berusaha keras menjauhi Alana dari kaum adam disana yang cukup membuatnya jengah. Seperti yang terjadi saat ini di depan mata Alfi.

Alana sedang diberikan sebuah hadiah oleh laki-laki yang tidak Alfi ketahui.

Geram. Alfi menghampiri Alana yang tengah menerima hadiah tersebut disertai senyum manis dibibirnya.

Alfi bersumpah bahwa hanya dia saja yang boleh menikmati senyum manis Alana. Hanya dia.

"Alfi!" jerit Alana dengan wajah menggemaskan saat Alfi mengambil paksa hadiah yang ada ditangannya. Alfi menatap Alana dengan senyum bertengger di bibirnya. Cara yang dijamin sukses membuat Alana bungkam. Dan benar saja Alana terdiam melihat senyum Alfi.

Senyum di bibir Alfi menghilang saat pandangannya beralih pada laki-laki yang sudah dengan lancangnya menikmati senyum manis Alana-nya.

"Alana gak butuh hadiah murahan lo!" Alfi menyerahkan hadiah tersebut dengan kasar.

"tapi Alana udah nerima hadiah dari gue tuh tadi" laki-laki itu terdiam sejenak sebelum melanjutkan perkataanya.

"sebelum lo dateng dengan rusuhnya ngancurin momen romantis gue sama Alana" laki-laki itu dengan songongnya menampakan senyum sombong dibibirnya pada Alfi.

"iya Alfi. Alana tadi udah nerima hadiah dari dia kok" pembelaan Alana semakin membuat Alfi geram.

Alfi melirik Alana sejenak "terima aja hadiah dia, jadi gue gak usah nerima lo lagi" kata-kata yang terucap dari bibir Alfi sebelum meninggalkan Alana berdua dengan laki-laki tersebut membuat Alana kaget.

Alana menatap sendu punggung Alfi yang semakin menjauh.

"maaf ya. Alana gak jadi terima hadiah dari kamu. Mending hadiahnya kamu kasih ke temen kamu. Alana nyusul Alfi dulu. Dah" ujar Alana sebelum berlari ke arah Alfi pergi tadi.

***

Mata bulat Alana menelusuri seluruh area kantin untuk mencari keberadaan Alfi-nya. Senyum terukir di bibir Alana saat matanya menangkap keberadaan Alfi-nya yang tengah duduk sendirian di pojok kantin.

Alana berjalan dengan riang menuju tempat Alfi sampai matanya menangkap keberadaan seorang gadis yang duduk di depan Alfi. Bibirnya mengerucut saat Alfi memberikan senyumnya pada gadis itu.

Dengan langkah yang sengaja dihentakan ke lantai, Alana menghampiri meja Alfi dengan wajah cemberut.

Alana hanya tidak tahu saja bahwa penyebab Alfi tersenyum adalah karena kehadiran Alana di kantin untuk mencarinya.

Dengan gerakan yang cukup brutal, Alana duduk di samping Alfi.

Mata bulatnya menatap galak gadis di hadapannya. Seakan-akan tatapannya dapat menghancurkan gadis yang kecentilan dengan Alfi-nya.

Alana menoleh ke Alfi saat mendengar Alfi menjawab pertanyaan yang diajukan oleh gadis di hadapannya dengan senyum di bibirnya.

"gak boleh senyum!" jerit Alana dengan tangan yang membungkam mulut Alfi untuk menutupi senyumnya. Tidak diperdulikannya perhatian warga kantin saat mendengar jeritan Alana.

Dignitate - Short StoryWhere stories live. Discover now