DIA ATHALLA - BAGIAN TUJUH BELAS

3.3K 101 0
                                    


Zhea sangat bingung hari ini. Entah masalah apa yang ia hadapi sekarang ini. Ia tidak tau.

Ia berdiri sambil bolak-balik seperti orang ling lung. Ia berdiri diteras rumah nya. Tiba saja Vinda melihat nya dari arah belakang, Vinda berdiri di ambang pintu sambil melihat putri sulung nya itu seperti kebingungan.

"Zhe?" panggil Vinda dengan suara lirih.

Zhea langsung tersadar ketika mendengar suara Vinda tengah memanggilnya, "Eh, Mama?"

"Kamu kenapa? Kayak orang bingung gitu? Ada apa? ada masalah?" tanya Vinda.

Zhea menggeleng cepat, "Nggak Ma." Zhea menghembuskan nafas berat, "Oh iya Ma, Papa kapan pulang?"

"Minggu depan sayang. Tapi Mama juga gak tau hari apa Papa kamu pulang. Tapi yang jelas Minggu depan. Emangnya kenapa Zhe?"

Zhea menyengir tak enak, "Ehm, gimana ya Ma?" Zhea menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Bilang aja,"

"Jadi, tadi tuh Zhea ngecek Hp Zhea nih Ma, banyak banget tuh notif chat dari grup kelas Zhea. Katanya mereka mau liburan setelah hari libur kenaikan nanti." jelas Zhea, "Ke Puncak."

"Satu kelas?" tanya Vinda.

Zhea mengangguk, "Iya Ma satu kelas. Ada Shasya sama Viona juga kok, mereka ikutan lho Ma. Masa Zhea nggak?"

"Berapa lama?"

"Kalo soal itu Zhea belum pastiin bakalan berapa lama. Tapi kata Dewi temen kelasnya Zhea, disana sewa Villa lumayan murah lho Ma harganya." ucap Zhea memperjelas, "Dan semua anak bakalan bawa barang-barang keperluan mereka masing-masing."

"Yaudah. Kamu ngomong aja sama Papa nanti. Minta idzin. Kalo Mama sih keputusannya sama kayak Papa kamu." jawab Vinda, "Kalo Papa bilang iya Mama juga bilang iya. Tapi kalo Papa kamu bilang nggak, ya Mama juga bilang nggak."

Zhea mengecutkan bibirnya, "Yaudah deh."

"Kekhawatiran orang tua itu besar lho Zhe, kalo orang tua ngelarang itu tandanya orang tua ada feeling akan terjadi apa-apa. Gitu." jelas Vinda, "Tapi kalo Papa kamu idzinin, yaudah Mama juga bakalan ngidzinin. Semua tergantung dengan Papa, Zhe."

Zhea mengangguk paham, "Iya Ma."

****

Kayla mengerjapkan matanya beberapa kali. Hari ini ia tidur cukup lama, dan rasa capeknya pun juga berkurang. Zhea menguap untuk beberapa detik. Tiba-tiba ponselnya berdering terus menerus menandakan ada notifikasi pesan spam masuk kedalam ponselnya.

Ia meraba-raba atas nakas dikamarnya, mencari keberadaan ponselnya itu. Ia langsung membulatkan matanya sempurna saat banyak notifikasi masuk.

"Omg, apaan sih berisik banget." omel Kayla.

Kayla langsung menoleh kepintu kamarnya ketika pintu kamarnya tiba-tiba terbuka. Kayla mendapati Zhea tengah berdiri didepan pintu kamarnya.

"Kenapa?" tanya Kayla.

"Baru bangun tidur lo?"

Kayla menguap lagi, "Iya. Kenapa?"

Zhea menggeleng, "Nggak. Disuruh Mama kebawah makan. Perut lo nggak mau lo kasih makan tuh?"

Belum beberapa detik Zhea mengucapkan kalimat itu dari mulutnya. Baru saja Zhea mendengar suara keroncongan perut Kayla yang ingin meminta asupan.

Zhea terkekeh, "Baru gue bilang, perut lo minta jatah tuh. Buruan turun."

Kayla langsung beranjak dari tempat tidurnya, "Iya bentar, cuci muka dulu. Lo duluan aja Kak."

"Yaudah."

***

Pendek banget ya Part ini?

IYA SORRY. LAGI MALES NGETIK AKU TUH🥺

see u next part, love.

Dia, 'Athalla' [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang