The Story Begins

391 58 42
                                    

"Junghoon! Jungkook! Congratulation! Kalian menjadi pemenang lagi tahun ini!"

Kedua orang yang kupanggil pun menolehkan pandangannya kepadaku. Aku berlari menghampiri mereka dan tiba-tiba

"WHACK"

"YAK! Jungkook apa yang kau lakukan? Mengapa kau memukul kepalaku? Aku kemari untuk memberi selamat kepada kalian!"

"Sudah terlambat! Harusnya kau mengucapkannya saat hari pertandingan."

"Kau terlalu kasar Jungkook!" Kata Junghoon yang kemudian menghampiriku

"Apakah ini sakit Ji?" Aku hanya mengangguk sebagai jawaban sambil mengusap kepalaku yang menjadi korban kekerasan Jungkook tadi

Junghoon dan Jungkook adalah teman masa kecilku. Saudara kembar ini setahun lebih tua dibandingkan diriku dan yang mereka pedulikan semuanya berhubungan dengan bola basket. Mereka adalah pasangan yang tak terkalahkan di arena basket middle school

"Oh iya Ji, aku membeli beberapa bibit. Mereka akan mekar menjadi berbagai macam bunga merah." Kata Junghoon

"Kalian sudah lama menanam berbagai macam bibit, dan sampai saat ini tidak ada satu pun hasil yang didapatkan. Buang-buang waktu saja." Jawab Jungkook

Aku ingin menanam berbagai jenis bunga yang indah di rumah kaca dan Junghoon menolongku dengan tulus.

"Kau tidak pernah sekali pun membantu dan sekarang kau mengatakan hal ini kook."

"Melihat kami menanam setiap saat, sebenarnya kau ingin sekali membantu kan? Jujur saja." Goda Junghoon kepada Jungkook

"Kalian berdua berisik!"

"Atau mungkin kau tidak yakin kalau mereka akan mekar ......"

"AKU HANYA BERPIKIR KALAU ITU MEREPOTKAN! LAKUKAN APA YANG KALIAN SUKA!" Protes Jungkook sambil berlalu meninggalkan aku dengan Junghoon. Tidak lupa diiringi dengan bantingan pintu

"Mengapa Jungkook marah? Padahal kalian sudah menang."

"Abaikan saja dia Ji. Mungkin karena aku memenangkan MVP makanya dia begitu."

"Ah benar! Kau sangat hebat Junghoon! Ketika pertandingan hanya tersisa 10 detik dan Jungkook terkepung. Aku berpikir semuanya sudah berakhir tapi kau berhasil mendapatkan posisi yang bagus dan mencetak 3 point. Jungkook terlalu meremehkan. Dia berbeda dengan dirimu Hoon."

"Kau datang untuk menonton pertandingan?"

"Tentu saja! Aku sudah berjanji. Setelah pertandingan aku pergi ke ruang ganti, tapi kalian sudah dikelilingi oleh banyak perempuan. Sampai-sampai aku tidak dapat mendekat."

"Yeah. Perempuan-perempuan itu sangat menakutkan. Jadi dirimu datang ke pertandingan."

Sejak kecil aku sangat mengagumi Junghoon. Tapi sekarang dia sangat terkenal diantara para perempuan. Junghoon mungkin hanya menganggapku sebagai saudara perempuannya saja.

"Jieun-a"

"Hmm?"

"Apa yang kau pikirkan tentang diriku? Apakah kau hanya memandangku sebagai seorang saudara? Bisakah kau memandangku sebagai seorang laki-laki?"

"Hah?"

"Maukah kau menjadi pacarku?"

Apa aku tidak salah dengar? Junghoon memintaku untuk menjadi pacarnya? Aku sangat tidak menyangka kalau Junghoon memiliki perasaan yang sama denganku. Aku hanya dapat menganggukkan kepalaku sebagai jawaban atas pertanyaannya tadi.

Our Secret GardenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang