part- 21

105 2 0
                                    

"kak"

"hm"

"kakak sibuk banget yah disana?"

"iya"

"kakak tau nggak?-"

"nggak"

"ih, belum juga cerita"

"lanjut"

"tapi kakak gak marah kan?"

"tergantung sih"

"jadi gini kak, mama sama papa sudah berapa kali dipanggil sama wali kelas aku kak"

"hah? ngapain dipanggil? kamu mau belajar nakal, iya???"

"enggak kak"

"trus apa?"

"kar..kar..ena, nilai putri makin turun dan kata bu guru putri jarang ngerjain PR"

"nilai???turun???gila banget....kamu tuh belajar gak sih? kenapa gak ngerjain PR hah?" bentak putra

"itu karena kakak gak ada, biasanya kan putri belajar sama kakak" ucap putri dengan mata berkaca-kaca

"BELAJAR DONG, AH....." bentak putra

"abang???kenapa???" tanya yanto

"gak pah, putra pulang dulu" ucap putra lalu pergi dengan langkah cepat

"Abang kamu kenapa? " tanya yanto pada putri

"Putri cuma cerita yang mama sama papa dipanggil wali kelas "

"Kamu cerita? "

"Iya"

Yanto menghela napas berat
"Nanti belajar yang giat yah, nanti papa bantuin. Mau??? "

"Wahhh boleh pah? "

"Ya boleh lah, apa sih yang nggak buat anak papa yang bawel ini" ucap yanto lalu mengecup kening Putri

***
"Arrghhh" ucap putra sambil mengacak rambutnya frustasi

"Kenapa gue harus kuliah di luar negeri sih!!! Nilai Putri makin turun, badannya semakin kurus dan dia sering sakit-sakitan. "

***
"Buat dia menderita disaat dia lagi bahagia. Hahahahaha" ucap seorang pria berjaket hitam dan memakai celana hitam

"Baik bos"
***
"Yeaaay... Sampai" teriak Putri heboh

"Hih, ga usah make teriak-teriak segala napa sih? " ucap putra dengan wajah kesal

"Ihhh, kakak mah emosian mulu, entar mukanya tua kayak kakek loh "

"Diam lo"

"Jahat banget sih"

"Putri, naik ke kamar yah. Kamu istirahat" ucap dita halus sambil mengecup pipi anaknya

"Putra nggak nih? " ucap putra dengan nada iri

"Memangnya putra mau? " tanya dita sambil menaikkan satu alisnya

"Ya mau lah mah, masa cuma putri sih. Seakan-akan putra gak termasuk di dalam keluarga disini" ngambek putra
Sedangkan putri hanya menahan tawa karena sifat kakaknya yang manja kepada mama

"Manja banget sih, sini mama cium"

Cupp... Cupp
Dita mencium kedua pipi anak laki-laki nya itu.

"Huh, manja sama mama" ucap putri iri

"Gak suka? Ini mama gue juga"

"Ya udah, Putri sama papa aja" ucap Putri lalu berlari ke arah papanya yang duduk di sofa sambil menonton TV

PUTRI (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang