UW 1 : Menyelamatkan

28.2K 1.1K 7
                                    

Dipagi yang sangat cerah,terlihat seorang gadis cantik berumur 22 tahun yang sedang menyiram tanaman dihalaman depan rumahnya. Dia sangat menyayangi taman kecilnya, bagaimanapun rumah dan taman kecil ini peninggalan sang ayah dan ibunya.

Nailazaara Prillyana, yang berarti bunga yang cantik dan sukses. Seperti namanya dia mencintai bunga dan memiliki toko kue yang sedang berkembang pesat yang letaknya tak terlalu jauh dari tempat tinggalnya.

Tidak mungkin untuk Prilly bisa mendirikan toko kue seperti sekarang. Semua ini karena bantuan dari orang tuanya yang memberikan warisan berupa uang, hasil jerih payah mereka selama bekerja.

Sesekali Prilly mengangguk-anggukan kepalanya menikmati lagu yang ia putar melewati earphone. Terlalu asik dengan kegiatannya, hingga dia lupa dengan masakannya yang ia tinggal di di dapur.

Kening Prilly mengernyit.

"Hmm, kayak bau-bau apa ya? Aku kan udah mandi tapi kok kayak bau-bau gosong?" Prilly bergumam sambil melepas headset dari kedua telinganya.

"ASTAGFIRULLAH, MASAKAN AKU" Prilly berlari menuju dapur lalu mematikan kompor yang masih menyala. Hangus sudah rendang yang ia buat menjadi gosong.

"Yahhh gosong 'kan, dasar ceroboh!" serunya kecewa.

Dia merutuki kesalahannya sendiri. Terlalu asik dengan kegiatan menyiram bunga hingga ia lupa akan pekerjaan lainnya.

Tatapannya beralih pada jam yang melilit di lengan kirinya tertera Pukul 07:45. Masih ada waktu 15 menit menuju kampusnya. Untung saja kampus dan rumahnya tidak terlalu jauh. Walaupun Prilly serba kekurangan tetapi perempuan itu tetap melanjutkan sekolahnya, demi membuat ayah dan ibunya bangga di surga sana. Dari beasiswa yang ia dapat, Prilly dapat meneruskan sekolahnya di perguruan tinggi.

Prilly keluar dari rumahnya dengan lesu, makanan yang ia buat gosong. Padahal makanan itu untuk Sasha, sahabatnya.

Ia bahkan sudah terlanjur janji akan membawa bekal untuk sahabatnya itu. Namun karena kecerobohannya, Prilly mendapatkan sial di pagi hari.

Prilly mengayuh sepeda nya dengan earphone yang tersumpal pada kedua telinganya. Kegiatan yang selalu dia lakukan saat pergi ke kampus. Jika bukan karena suara bising dari kendaraan di lalu lintas, Prilly menginginkan mendengar kicauan burung dan padatnya penduduk Jakarta.

Saat Prilly sedang bernyanyi riang di persimpangan jalan, Prilly berhenti mengayuh sepedanya lalu matanya menyipit memperhatikan lelaki paruh baya yang sedang berjalan ditrotoar. Entah kenapa, firasatnya menyatakan bahwa pria tua itu sedang tidak baik.

Matanya terus memperhatikannya, hingga sebuah motor berbelok dengan kencang ke arah lelaki paruh baya.

"Paaak! Awaaaaaas!" Prilly berlari sekuat tenaga sepedahnya ia lempar asal dan menubruk pria tua tersebut.

Dugh!
Aws

Pria tua tersebut mengaduh kesakitan sambil memegang dadanya yang begitu sesak. Prilly bangkit dari jatuhnya memegang kening yang mengeluarkan darah. Lalu tatapannya beralih menatap pria tua yang ditolongnya tadi sedang kesakitan.

"Toh...longhh..."

"Bapak gapapa? Aduh gimana ini Pak saya mohon sadar. Pak, bapak, tolonggggg! TOLONG!" teriaknya membuat para pengguna jalan yang melihatnya langsung membantunya menghubungi ambulan

Ternyata firasatnya benar pria tua itu sedang tidak baik-baik saja.

***

Rs.Puri medika

Prilly begitu gelisah, ia menjadi tak enak hati. Entah kenapa Prilly merasa jika ini adalah salahnya. Namun jelas-jelas Prilly hanya membantu pria itu.

Unexpected Wedding [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang