"Hyung! Bagaimana kita menjenguk Jungkook sekarang??" ucap Taehyung.
Semuanya menatap Taehyung bingung. Taehyung yang risih langsung tersenyum kikuk.
"Wa-wae? Aku hanya memberi saran. Sekarang waktu luang kita, jadi kita bisa keluar sebentar, itupun jika kalian mau. Huft~~" ucap Taehyung kesal.
Semua menatap Taehyung dalam diam.
5 detik....
Keringat Taehyung mulai keluar.
10 detik....
Taehyung bingung.
15 detik....
"Kenapa diam???" tanya Taehyung.
Taehyung makin bingung saat semuanya menatap Taehyung dalam diam. Mata mereka menunjukkan kekosongan belaka. Taehyung yang kikuk sendiri akhirnya menuju telepon rumah yang ada di ruang tamu dan ingin menelepon PD- nim soal ini.
Tapi....
Grep!
"Tae?"
"Eomma!!!"
"Wae??? Wae??"
"OMG! BANTET! NGAGETINNYA BIASAIN!"
Jimin tiba-tiba datang dan memegang pergelangan tangan kanan Taehyung yang memegang gagang telepon rumah.
Jimin hanya cengengesan. Tapi sesaat setelahnya, raut wajahnya berubah menunjukkan senyuman seringai yang seram.
Taehyung yang takut akhirnya menepuk pipi kanan Jimin.
"Kenapa tersenyum??"
"Tae? Aku ada kejutan untukmu. Kau mau??"
"Apa kejutannya?"
"Aku pengkhianat itu"
Deg!
Yoongi Pov
Beberapa menit sebelumnya...
Aku terkejut saat Taehyung mengajak bertemu Jungkook. Setauku, Jungkook sangat-sangat menyeramkan saat terakhir kali kami bertemu dengannya. Dannnn.... ya, PD- nim juga melarang kamu bertemu Jungkook sementara.
Aku yang ingin menjawab Taehyung tadinya, seketika terbujur kaku ditempat dan setelah itu kesadaranku hilang sepenuhnya. Aku merasakan tubuhku yang ingin terjatuh pingsan, setelah itu....
Semuanya gelap.
Everything become a dark.
I don't know why.
Just a dark.
Aku berusaha meraba sekitarku, mungkin tadi hanya mati lampu.
Tapi? Semuanya kosong. Hanya angin malam yang sangat sejuk.
Aku perlahan ingin tertidur dan setelah itu aku tak ingat lagi apa yang terjadi.
Yoongi Pov End
Deg!
Taehyung Pov
"Hahahaha!" aku tertawa saking lucunya lawakan Jimin saat ini.
"Tertawalah dulu sebelum tertawa itu dilarang Taehyung," Jimin hyung berkata begitu lalu memukul tangan ku yang memegang gagang telepon tadi.
Telepon reflek ku jatuhkan dan aku memegang tanganku yang dipukul keras sekali oleh Jimin. Aku menatap Jimin marah.
"Kenapa??" tanyaku penuh penekanan.
"Kenapa kau menelepon PD- nim???" tanya Jimin marah.
"Aku ingin beritahu kalian yang tiba-tiba mematung begitu!" marahku pada Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Next Season] Behind The Star | TEROR
FanficDibalik senyuman para member BTS didepan A.R.M.Y Mereka sendiri menyimpan duka yang sangat dalam dihati mereka. Senyuman itu hanya ditujukan untuk A.R.M.Y agar mereka bisa membuat fans nya itu tetap bahagia. Tapi haters itu? Serta si pengkhianat...