Typo dimana-mana guyss
Hyunji POV
Malam ini aku hanya duduk dikasur sambil melihat ke luar jendela, tepatnya melihat ke arah langit. Bintang begitu banyak bertebaran di atas sana.
Kadang semilir angin malam membuatku merinding. Tapi tidak membuatku terngganggu.
Kuingat kembali kejadian ketika pulang sekolah tadi yang benar-benar membuatku marah sekaligus malu.Flashback on
"kembalikan buku itu padaku!"
"ambil saja kalau bisa"
Jimin teman sekelasku mengambil buku diary ku lalu membaca semua isinya. Aku berusaha mengambilnya kembali tetapi apa daya, dia sangat tinggi hingga aku kesusahan mengambil buku itu.
"aku akan mengembalikan bila aku sudah membaca semuanya" ucap Jimin.
"jangan membacanya.. Kumohon" kata ku sambil terus berusaha menggapai diaryku.
"memang kenapa aku tidak boleh membacanya? Apa jangan-jangan kau menulis yang aneh-aneh di dalam buku ini? Atau kau menulis tentang aku didalam sini hah?" tuduh Jimin.
"untuk apa aku menulis tentang dirimu disini! Aku tidak menulis yang aneh-aneh juga! Kau tidak boleh membacanya karena ini privasi hanya aku yang mengetahui!!!" teriakku. Aku benar-benar marah dan berteriak di depannya. Ini pertama kali aku memperlihatkan amarahku hanya karena masalah sepele. Semua mata tertuju ke arah sini. Jimin terbelalak dan menjatuhkan diaryku saking kagetnya. Aku segera mengambil diaryku dan memasukannya kedalam tas lalu keluar dari kelas, tidak peduli siswa yang lain berbisik sambil melihat ke arahku.
Flashback off
Aku masih memikirkan kejadian itu. Aku merutuki diriku sendiri. Aku masih merasakan malu yang amat sangat saat ini.
Siapa itu Jimin?
Dia adalah teman sekelasku, lebih tepatnya yang selalu membullyku. Gara-gara dia, aku jadi dibully oleh seluruh sekolah. Bahkan ada beberapa guru yang ikut-ikutan dengannya.
Menyebalkan...
Tapi entah kenapa aku tidak memiliki rasa ingin balas dendam padanya. Padahal ia sudah kelewatan batas menurutku.
Banyak ulah yang Jimin perbuat padaku. Seperti mengambil tempat pensilku lalu menyembunyikannya di atas lemari, menumpahkan makananku, merobek buku novelku, dll.Yaaa... Masih banyak cobaan yang menungguku sampai aku lulus dari sekolah itu. Selain sebagai tempat belajar, tempat itu sebagai neraka untukku.
bagaimana bila sudah lulus nanti aku masih berada di dekatnya?
Lebih baik aku pindah negara sekalian..
"hoammm..." rasa ngantuk mulai menyerang. Kututup jendela lalu mengambil posisi berbaring yang nyaman kemudian mulai menutup mata.
Semoga tidak mimpi buruk.
Hyunji dream
"hhh..."
Kubuka mata dan kulihat sedang berada di taman belakang sekolah."kenapa aku disini?" tanyaku dalam hati. Kini aku sedang terduduk di kursi taman tersebut.
Tiba-tiba..
"sudah bangun?"
"eh?" aku mencari asal suara. Kutengok kanan kiriku bahkan ke belakang, tetapi tidak ada siapa-siapa.
"lihatlah ke atas"
Aku mendongkak dan mendapati seseorang sedang duduk di atas pohon.
Jimin..
Jimin lalu melompat turun dan duduk di sebelahku.
"apa yang kau lakukan di sini?" tanya Jimin.
"bukan urusanmu" jawabku kemudian bangkit dan berjalan menjauhinya. Jimin ikut bangkit dan mengikutiku dari belakang.
Aku mempercepat jalanku lalu menaiki tangga. Ketika sampai di lantai tiga, aku segera menuju kelas.
Aku duduk di salah satu bangku dekat jendela lalu menerawang ke luar.
"kau marah padaku karena kejadian tadi hah?" tanya Jimin kemudian duduk di sebelahku.
"..."
" ayo jawab.." kata Jimin.
"menurutmu?" kataku.
"menurutku, kau marah dan malu saat itu" jawab Jimin.
"lalu kenapa kau bertanya bila sudah tau..." kataku.
"hanya memastikan saja" kata Jimin.
"aku membuang waktu disini... Awas.." aku ingin keluar kelas daripada harus terus bersamanya.
"kau akan tetap disini sampai kau terbangun dari mimpi ini"
"lantas aku ingin bangun sekarang!"
" tidak sebelum waktunya"
Aku menghela nafas mendengar itu.
"kalau begitu permisi.. Aku mau keluar" ucapku akhirnya.
Jimin tidak bergerak sama sekali dari posisinya.
"kumohon.."aku memohon padanya.
" memohon dan sebut namaku bila ingin kulepaskan" kata Jimin.
Aku kembali menghela nafas.
"Jimin kumohon.. Aku ingin keluar"
Jimin menampilkan smirknya lalu berdiri dan membiarkanku keluar.
Tetapi, ketika aku berjalan menuju pintu, dia bejalan mendahuluiku lalu menutup pintu dan bersender disana.
Apa lagi ini..
"apa yang kau lakukan?" tanyaku.
"kau hanya bilang ingin keluar dari bangku itu, bukan berarti keluar dari kelas.." jawabnya.
Kali ini, helaan nafas kasar yang aku lakukan.
"ayolah... Aku hanya ingin bebas" mohonku.
"hanya satu yang ingin kukatakan..''
Ucap Jimin.Aku melihat wajahnya.
"apa?"
"maaf atas perlakuanku selama ini"
Ucap Jimin."kau hanya mengatakannya.. Aku yakin kau akan melakukannya lagi" kataku sedikit mengejek.
"kau akan tahu kenapa aku seperti ini"
Kata Jimin."eh?"
" maaf Kim Hyunji, waktumu sudah habis.. Kau akan segera tau jawaban kenapa aku sering mengganggumu"
Seketika semua gelap.
Hyunji dream off
Aku mengerjapkan mata, kemudian mengambil posisi duduk di pinggir kasur.
Mimpi terburuk dan teraneh sepanjang... Entahlah.. Mungkin masa.
"kau akan tahu kenapa aku seperti ini"
Apa maksudnya?
Ah.. Hanya mimpi, untuk apa dipikirkan...
Tapi aku penasaran..
Aku menggelengkan kepala mencoba menghilangkan pikiran tersebut.
Aku bangkit dan segera mempersiapkan diri untuk sekolah setelah sadar aku melamun cukup lama. Tentunya aku mandi dulu.
Hyunji POV end
Voment ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Star And Big Star
RandomYang awalnya si bintang kecil di bully oleh si bintang besar, hingga si bintang besar jatuh pada bintang kecil. Apakah mereka akan terus berjauhan? Atau malah menjadi bintang yang berdampingan?