Kemarin, kemarin semua baik-baik saja. Entah mengapa hari ini semua terjadi, dikehidupanku. Belum lama aku merasakan bahagia ini, sekarang. Semua direnggut dalam hitungan detik.
Aku pikir, setelah pesta itu. Pesta perjodohan itu, semua akan baik-baik saja. Aku mencintainya dan dia mencintaiku. Tapi entahlah aku kehilangannya, semuanya...
Cincin ini, baru saja aku memakainya. Pesta itu pun masih sangat terasa.
Ya, aku tau ending kehidupan memang kematian, tapi. Kupikir apa salahnya aku mendapatkan bahagia sementara?
Dia datang seperti pelangi, membuat warna. Namun hanya sekejap.
Dia layaknya Angin. Dapat kurasakan, namun tak dapat kugenggam, sama seperti pelangi. Kadang angin pun bisa hilang.
Tapi, semua ini berbeda. Pelangi dan angin bisa saja datang lagi. Namun dia tidak. Dia hilang selamanya.
Kalian boleh saja berpikir bahwa aku wanita bodoh, wanita yang mengharapkan orang yang tak mungkin bisa berdiri tegak lagi, bisa membuka mata lagi. Cobalah sekejap saja, jadi aku. Agar kalian tau apa yang aku rasakan. Kelihangan orang yang berharga. Orang yang pergi membawa hatiku, cintaku, dan jiwaku.
Aku mungkin bisa melanjutkan hidupku, tapi. Aku belum tau dengan cintaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sherrylia
Teen Fiction"Apa gunanya lo berharap dengan masa lalu, sadar Lia! Lo harus kejar masa depan lo." "Lo dan semua orang bilang gitu, dan coba kalian diposisi gue?" "Buka mata lo, ada orang yang bener-bener mencintai lo, tulus." "Gue nggak peduli orang itu siapa!" ...