"day ten"

1.2K 118 10
                                    

day ten : in public

.

.

seongwoo menyeringai ketika menangkap ekspresi minhyun yang tidak nyaman. seringaiannya melebar melihat tangan minhyun mulai bergerak-gerak resah. minhyun yang anxious pasti akan mencubit punggung tangannya, menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal, menyisir poninya ke belakang dengan frustasi, dan kembali ke awal.

seongwoo berusaha keras untuk mempertahankan ekspresi tenangnya di hadapan kekasihnya ini.

"kenapa minhyunie? menyesal? nyerah?" goda seongwoo, masih terpukau gerakan tangan minhyun yang berurutan itu. minhyun, sadar seongwoo melihati tangannya, berhenti dan menatap tajam orang di depannya ini.

"nggak." ucap minhyun dengan penuh penekanan.

seongwoo menghembuskan napasnya kuat, namun tidak menimbulkan suara keras—mengingat dirinya sedang berada di perpustakaan.

"kalau nggak, kenapa masih diem aja? tau nggak semuanya sudah disiapin dari tadi pagi!" sentak seongwoo yang kemudian menyilangkan tangannya di depan dadanya, seolah ia benar-benar tersinggung dengan minhyun. minhyun tidak bisa menutup mulutnya yang menganga.

"...tadi...pagi..?"

seongwoo tetap diam. enggan melihat manusia terganteng di depannya.

"MAKSUDNYAPASISTIRAHATKAMUKETOILETTRUSPREPAREYOURHMPH—!"
tangan seongwoo dengan tenang segera menutup mulut minhyun. tangan satunya mencubit hidungnya dengan keras. ia sudah menduga kalau minhyun bakal begini. meskipun ia sebenarnya tidak peduli dengan tatapan orang-orang di seberang rak di balik minhyun, ia paling risih dengan hening yang tercipta karena seruan minhyun.

"sudah, diem. tuh diliatin orang,"

mulut seongwoo mendekat ke telinga minhyun, tangannya masih setia dengan posisinya, "atau mungkin kamu mau orang lain liatin kita...hyun?"

minhyun melepaskan dirinya dari tangan seongwoo dan mendorongnya ke lantai. tangan dan kakinya berat disamping kanan kiri seongwoo. perut seongwoo seperti ditonjok dan keringat dingin turun di pelipisnya. jujur saja, seongwoo masih belum biasa melihat ekspresi datar minhyun. ekspresi datar yang menunjukkan ke-posesif-annya. seongwoo senang sekaligus terangsang.

"...nggak boleh ada yang lihat seongwoo, selain aku." ujar minhyun dengan nada rendah. tatapannya lurus menusuk netra lembut kesayangannya.

seongwoo mengerjapkan matanya berkali-kali setelah mendengar pernyataan minhyun, tanpa menyadari tangan minhyun yang sudah berada dibalik celana dalamnya. meremas penis seongwoo kemudian mengocoknya. seongwoo hendak menutup mulutnya dengan kedua tangannya tetapi sudah ditutup lebih dulu oleh bibir minhyun. seongwoo menerima dan menikmati semua sentuhan yang minhyun berikan. lidah minhyun mendominasi isi mulutnya hingga seongwoo tidak bisa mengontrol air liurnya dalam mulutnya. minhyun pun tidak melewatkan hal itu, ia menjilat leher samping seongwoo yang terkena tetesan air liurnya. tubuh seongwoo menggelinjang dengan jilatan erotis minhyun. lidahnya terasa panas dan kasar.

minhyun terkekeh pelan ketika merasakan dorongan di punggungnya. seongwoo terlihat sangat menggoda. ia sudah tidak tahan. minhyun menghentikan kegiatannya yang mendapat reaksi mengecewakan dari lawan mainnya. ia tersenyum untuk menenangkan kekasihnya, kemudian berdiri dan mengulurkan kedua tangannya ke arah seongwoo.

seongwoo, yang sudah mengambil posisi duduk, hanya diam. hanya melihat aneh uluran tangan minhyun. terlihat dari raut wajah kosong seongwoo.

minhyun jadi gemas, "ayo."

《discontinued》die Stabilisierung;;  onghwang+-30 days otp nsfwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang