Naruto memandang kagum pada gerbang kastil Saga. Gerbang kokoh dengan patung ikan berkepala harimau yang menjaga di kiri kanannya. Kepalanya mendongak dengan mata menyipit, silau oleh cahaya matahari yang lumayan terik. Beberapa orang lalu lalang masuk ke kastil. Kebanyakan turis asing yang berwisata.
"Wow... ternyata benar - benar ada'' Naruto mendapati Itachi sedang menatap kagum pada salah satu sudut di pintu gerbang yang di lapisi besi.
"Apa? Kau menemukan apa?'' Sasuke ikut - ikutan menoleh dan mengamati apa yang dilihat Itachi
"Lubang peluru bekas peperangan Saga benar - benar ada'' Dengan semangat Itachi menunjuk dua buah lubang bekas tembakan peluru.
Sasuke menyipitkan mata, kakaknya ini selalu saja bicara tidak penting. Sekarang bukan waktunya mengagumi kastil, mereka sedang mencari harta karun, bukan berwisata.
"Sudahlah. Ayo masuk'' Naruto tidak ingin perjalanan mereka terhambat karena hal tidak penting.
Tiga orang itu tidak perlu membeli tiket untuk memasuki kastil karena memang gratis, tapi Naruto tetap memasukan beberapa lembar uang pada kotak yang memang disediakan disana. Semacam sumbangan suka rela, dan setelah saling mengangguk pelan, memberi isyarat bahwa mereka sudah siap masuk.
Hampir seluruh bagian kastil dibuat dari kayu. Bagian depan terdapat ruangan dimana disana dipamerkan senjata api dari bangsa barat. Daimyo pada masa itu memang beruhasa keras untuk memajukan wilayah Saga, karena daerah ini merupakan salah satu pintu masuk perdagangan dari barat, jadi sang Daimyo menginginkan agar daerahnya lebih berkembang dari daerah lain. Lantai kastil yang biasanya dari kayu dan akan menghasilkan suara decitan setiap ada yang menginjaknya, bukan karena kayunya lapuk, tapi memang sengaja dibuat seperti itu agar tidak ada penyusup yang berhasil masuk, tidak akan ditemukan di kastil Saga karena semua lantai terbuat dari tatami. Dinding - dinding yang membatasi lorong dilapisi kertas dan bisa di geser sehingga jika ada pertemuan yang membutuhkan ruangan yang luas maka bisa dengan mudah didapatkan.
Sasuke menyelip dintara turis asing yang sedang tur, memberi isyarat pada dua orang berbeda warna rambut yang sedang asyik mengamati senjata yang dipajang untuk mengikuti.
Itachi dan Naruto cepat - cepat menghampiri Sasuke, bersikap layaknya rombongan wisatawan yang antusias mendengarkan sang pemandu.
Saat rombongan tur melewati sebuah ruangan yang ditata mirip dengan ruang belajar, Itachi menarik Sasuke untuk masuke kesana dan otomatis Naruto juga mengikuti di belakang.
Mereka berada di ruang informasi. Ada beberapa unit komputer yang bisa digunakan pengunjung untuk mencari data lengkap tentang museum.
"Aku ingin mendapatkan denah museum ini secara utuh'' Itachi duduk di depan salah satu unit komputer dan menyalakan benda elektronik itu. Naruto dan Sasuke mengapit di kiri kanannya.
Dengan cepat Itachi mencari data yang dia inginkan termasuk mencetak denah keseluruhan museum.
"Kastil ini pernah direnovasi sekitar tahun 1800an, dan aku yakin tujuan kastil ini direnovasi adalah untuk menyembunyikan harta itu'' Naruto dan Sasuke saling pandang mendengar penjelasan Itachi. Masuk akal memang, tapi masih kurang percaya.
"Kastil ini direnovasi atas perintah daimyo, apa mungkin daimyo juga ikut terlibat menyembunyikan harta itu?'' Tanya Naruto.
"Aku yakin begitu. Leluhur kita tidak mungkin bisa menyembunyikan jika hanya berdua saja. Lagipula cryptex itu adalah teknologi orang barat, sedangkan daimyo disini sangat dekat dengan bangsa barat, mengingat dia yang bertugas mengatur perdagangan di wilayah Nagasaki'' Dengan cepat Itachi membaca semua data yang bisa dia dapatkan termasuk denah dari museum ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
TREASURE HUNTER
Fanfictiona Narusasu Fanfiction Disc : Naruto @ Masashi Kishimoto Sebuah kotak kayu berdebu peninggalan kakeknya, mengingatkan Naruto akan dongeng harta karun yang sering di ceritakan pria tua itu saat dia kecil. Berbekal sebuah teka - teki, membawa Naruto da...