8-resistansi harapan

34 7 4
                                    

Hari ini semua sibuk, tidak semua, sih. Tepatnya para panitia pentas seni sibuk menyiapkan pentas seni yang akan berlangsung besok. Ara yang notabenenya bukan panitia sekarang gabut. Ditambah dengan kelas yang sepi karena lebih dari setengah kelas aktif menjadi panitia. Ara dan teman-teman sepergabutannya hanya bisa duduk melamun samapi bosan di kelas.

Sampai seseorang memanggilnya di depan pintu, "Ara! Ada ara, nggak?"

Ara menengokkan kepalanya kearah sumber suara, mendapati Woojin yang celingukan di depan pintu kelas, "Kenapa?" tanyanya.

"Bantuin gue dong, masih ada file dokumentasi yang nggak ketemu, nih."

Ara bangkit dari kursinya dan menuju pintu kelas, "Ayo."

Setelah menyelesaikan file-file dokumentasi, Ara berniat untuk kembali ke kelas. Sebenarnya ia ingin mencari Jinyoung karena ia bosan di kelas. Tetapi dia tahu, sebagai panitia pentas seni, Jinyoung pasti sangat sibuk.

"Thanks, Ra. Kerjaan gue jadi kelar." ucap Woojin.

Ara tersenyum manis, "Yoi sans, gue juga gabut."

"Kantin mau ga? Gue traktir deh itung-itung makasih."

"Wah, gue apa aja iya kalo gratisan."

Ara tidak menyadari kalau saat itu Woojin tersenyum senang. Bahkan sampai mereka menyantap mie instan bersama di kantin sekolah.

 Bahkan sampai mereka menyantap mie instan bersama di kantin sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bonus woojinnya senyum sendiri nyolong mie orang:)

GLITCHED | ONHOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang