Unedited
Tristan berjalan di koridor sekolah dengan kedua tangan dimasukan ke dalam kantung celana. Samar-samar, telinganya mendengar bisikan-bisikan kecil dari beberapa cewek yang dilewatinya.
"Ganteng banget."
"Ebuset, kapan gue punya pacar kayak si Tristan?" ucap seorang murid perempuan yang masuk ke dalam club Tristanhollics.
"Si Tristan punya pacar gak, ya?"
"Pacar? Setahu gue sih, gak ada."
Kalimat yang terakhir, tanpa mereka ketahui membuat langkah kaki Tristan berhenti sejenak. Tapi tidak lama, ia pun meneruskan langkahnya lagi.
Pacar, ya?
Tanpa sadar, ujung bibir Tristan terangkat membentuk senyuman tipis. Tapi sayang, moment langka itu berlangsung tidak lama. Ekspresi wajahnya kini kembali seperti semula. Tenang dan dingin. Seolah senyuman tadi tidak pernah menghiasi wajah tampannya itu.
"Mau kemana lo, Tan?" tanya Kevin, salah satu anggota tim basketnya yang tidak sengaja berpapasan dengan Tristan.
"Ke ruang guru. Coach Sammy manggil gue." jawabnya lalu melirik seorang cewek yang ada di samping Kevin sekilas.
"Oh, cepetan lo pergi. Coach Sammy nyariin elo dari tadi" usir Kevin begitu mengetahui tujuan Tristan.
"Ini juga udah mau pergi, bego." balas Tristan setengah meledek Kevin.
"Elo tuh yang bego." timpal Kevin cepat setengah bergurau.
Tristan mengangguk kecil pada Kevin kemudian pergi meninggalkan Kevin.
Cewek yang sedari tadi berdiri dan hanya diam di samping Kevin tiba-tiba membuka mulutnya, "Wih, Kev. Aku gak tau kalo si Tristan ternyata bisa bercanda juga. Kamu liat gak senyumannya?." tanya Kesha menatap ke arah Tristan yang sudah jauh dari tempat mereka berdiri.
"Senyumannya?," seketika raut wajah Kevin berubah, "Kenapa? Kamu naksir dia?" tanya Kevin pada Kesha. Wajah Kevin langsung masam begitu dia mendengar Kesha membicarakan Tristan.
"Kalo iya aku naksir dia emang kenapa?" tantang Kesha tersenyum jahil.
Mendadak wajah Kevin yang tadinya cemberut tersenyum lebar, "Naksir? Silahkan. Kamu tembak dia juga, it's okay. Tapi, satu yang pengen aku ingetin ke kamu,"
"Apa?"
"Jangan nangis ke aku kalo kamu patah hati di tolak Tristan" ucap Kevin tersenyum menang.
"Ah, Kevin" balas Kesha merajuk dengan suara manjanya.
Kevin menjitak dahi Kesha yang mulus dan berkata, "Kamu seharusnya bersyukur punya pacar kayak aku" kata Kevin pada Kesha yang adalah pacarnya.
"Iya. Iya. Kan cuma kamu yang ada di hati aku. Si Tristan mah kalah ganteng dari kamu." bujuk Kesha melingkarkan lengannya ke lengan Kevin.
"Jangan salah, Tristan walaupun di depan kelihatan dingin bak kutub es atau apa itu nama panggilannya? Kulkas? Ya, kulkas. Tapi sebenarnya dia itu berhati lembut. Hanya saja butuh waktu lama untuk meruntuhkan tembok yang dia bangun" jelas Kevin pada Kesha mengingat perjuangannya dulu.
Tristan yang sudah sampai di ruang guru tidak tahu bahwa dirinya telah menjadi bahan perbincangan dari pasangan tersebut.
"Gimana? Kamu sudah tahu mau kasih posisi kapten sama siapa?" tanya coach Sammy sekaligus guru olahraga mereka menyandarkan punggungya di kursi sembari melingkarkan kedua tangannya di dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POPULAR BOYFRIEND
Genç KurguTruth or Dare. Jujur atau nekat. Lebih memilih nekat daripada jujur, Kimberly tidak menyangka bahwa kenekatan-nya itu akan membuat dia dan Tristan salah satu cowok terpopuler di sekolah berpacaran. Statusnya yang tiba-tiba berubah dari seorang penye...