3

2 0 0
                                    




Seiring berjalan nya waktu akhirnya aku naik ke kelas 9, kelas 9 yang dimana kelas tersebut puncak sekolah pada saat SMP, pasti banyak kenangan manis, diditu juga terjadi perpisahan.

Dan aku tidak menyangka sekali bahwa aku sekelas dengan laki-laki itu, kalian tau kan laki-laki yang mana? kalau kalian baca dari awal pasti kalian tau laki-laki yang aku maksud siapa. pada waktu pemilihan sekretaris kelas, aku ditunjuk menjadi sekretaris kelas 9c. aku menjadi sekretaris tidak sendiri, tapi berdua dengan Dian teman ku waktu kelas 7, aku senang bisa sekelas lagi dengan dian.

sekitar 1 bulan kemudian guru pelajaran ips yang biasa aku panggil bu erda, dia membentuk kelompok untuk belajar ips, aku mendapatkan 7 anggota dan aku sebagai ketua nya. karena aku duduk sebangku dengan Balqis, aku selalu cerita pasti dengan dia tentang apa yang terjadi setiap hari. kenapa aku bisa yakin banget kalau cerita sama dia itu, balqis itu mulut nya ga ember soalnya waktu aku kelas 8 aku sekelas sama balqis. ake cerita sama dia tentang awalnya aku agak risih dengan kondisi kelas 9 yang aku dapati. karena kelas nya ada laki-laki itu dan teman-teman nya yang nakal, sekaligus kelas ku agak redup karena kelas ku berada paling pojok. aku selalu berselisih paham dengan anggota kelompok ips ku karena anggota nya sangat keras kepala dan hanya mengandalkan ketua kelompoknya. aku lihat laki-laki itu awal nya masuk dikelompok yang isi nya 5 anak cowok dan 1 anak cewe. dan aku mulai berkata didalam hati

"ih ko itu cewek mau aja si 1 kelompok yang isinya anak cowok semua, ah tapi biarin aja lah bukan urusan aku ini"

tentu saja aku membiarkan omongan ku tadi berlalu begitu saja. sekitar beberapa minggu kemudian, ada presentasi kelompok ips yang melibatkan 1 kelompok dengan kelompok lainnya. aku bertukar pertanyaan dengan kelompok laki-laki itu, tapi bukan dengan laki-laki itu melainkan dengan teman nya yang sudah cukup aku kenal. mau gimana pun juga aku harus bisa beradaptasi dengan kelas ku yang baru.

beberapa minggu kemudian ternyata laki-laki itu duduk didepan ku, dia duduk dengan teman nya yang sudah cukup aku kenal waktu kelas 7, namanya putra. karena walikelas ku meminta agar tempat duduknya di rolling setiap minggu, jadi setiap minggu anak-anak kelas 9c berpindah temapt duduknya. aku sangat kaget waktu tau laki-laki itu duduk dibangku depan meja ku. kerjaan nya setiap hari mengganggu orang lain, tidur, mencuri pulpen orang lain, padahal dia orang yang bisa dibilang orang dengan kondisi keluarga berada. tentu saja aku tidak suka dengan sikap nya. sebenarnya aku sudah tau nama laki-laki itu waktu teman-teman nya memanggilnya, tapi aku waktu itu masih suka lupa karena aku belum terlalu beradaptasi dengan kelas baruku. waktu jam pelajaran lagi kosong laki-laki itu bangun dari tidurnya dan menengok ke belakang yang terdapat aku dengan balqis yang laki ngobrol, dan dia langsung berkata

"qis lu ada air ga? gua seret banget" tanya laki-laki itu

"ga ada, enak banget lagi lu tama, baru bangun langsung minta minum"

"yailah pelit banget si" katanya lagi sambil beranjak pergi meninggalkan tempat duduk nya

"biarin" sambung balqis ketika tama berlalu

dia tidak meminta dengan ku karena aku tidak begitu kenal dengan dia.

Benci (Benar-benar cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang