"Hyung aku lapar," ucap Jaehyun yang masih menatap ke depan dengan tatapan kosong.
"Baiklah, ayo kita makan uri Jaehyunie,"
Taeyong membantu sang adik untuk duduk. Lalu ia mengambil semangkuk bubur rumah sakit yang ada di atas nakas. Saat sendok berisi bubur itu ada di depan mulut Jaehyun namja itu malah memalingkan mukanya.
"Aku tidak mau bubur rumah sakit,"
Taeyong hanya menghela nafas pelan. Lalu meletakkan kembali bubur itu diatas nakas. Ia menangkup wajah manis adiknya yang tampak kesal.
"Besok akan hyung buatkan bubur yang enak untukmu. Sekarang kau harus memakan bubur rumah sakit dulu," ucap Taeyong sambil mengelus surai lembut adiknya. Akhirnya Jaehyun pun luluh dan mau memakan bubur yang di sediakan untuk pasien.
"Aku mau makan sendiri,"
Ucap Jaehyun saat hyungnya hendak menyuapinya. Taeyong mengambil meja kecil, dan meletakkan buburnya diatas meja tersebut. Lalu ia meletakkan meja tersebut mengapit kaki Jaehyun, dengan lembut ia menuntun tangan adiknya untuk memegang sendok. Jaehyun berusaha mengambil bubur tersebut dengan sendok di tangannya, tetapi selalu saja meleset. Karena kesal ia membuang sendok yang ia pegang ke sembarang tempat.
"Sudah kubilang akan ku suapi saja," ucap Taeyong sambil mengambil sendok yang baru, lalu mengambil bubur dengan sendoknya dan mulai menyuapi adiknya.
"Tapi tangan ku masih berfungsi dengan baik," kesal Jaehyun
"Hyung hanya ingin menebus waktu yang seharusnya kita lakukan berdua Jaehyunie. Jadi, sekarang kau harus makan dulu agar cepat sembuh hmm,"
"Arraseo," Jaehyun mengalah dan mau menerima suapan dari Taeyong. Setelah selesai makan Jaehyun segera meminum obatnya lalu kembali beristirahat, karena ia sudah lelah mendengarkan omelan hyungnya.
"Seharusnya aku tidak memberi tahu identitasku yang sesungguhnya," kesal Jaehyun dalam hati.
Hari berganti hari, sudah 1 minggu Jaehyun dirawat di rumah sakit. Beberapa kali namja berdimple itu terus merengek ingin pulang tetapi, apa daya jika Taeyong sudah mengomel ia pasti akan kalah telak. Ditambah kupingnya itu pasti akan sakit karena omelan hyungnya.
"Hyung, aku ingin pulang," rengek Jaehyun dengan tatapan memohonnya. Tetapi apa daya Taeyong berusaha untuk tidak goyah dengan tatapan memohon yang menjadi andalan sang dongsaeng.
"Tidak, kau masih harus dirawat beberapa hari lagi! Jadi jangan merengek terus!,"tegas Taeyong.
"Tapi hyung, aku bosan. Aku sudah sembuh hyung bahkan sekarang aku sudah bisa berjalan dan melihat,"
"Jangan membantah! Ini untuk kebaikkanmu Jaehyunie! Kau bisa berjalan dan melihat itu karena efek dari racun yang sudah hilang! Hanya beberapa hari Jaehyun tidak lama jadi bersabarlah,"
"Lama hyung aku maunya sekarang," rengek Jaehyun lagi, hal itu membuat Taeyong kesal dengan tingkah kekanakan adiknya.
"Aku meragukan kau sudah besar! Lihatlah tingkahmu itu ternyata lebih manja dari Winwin," goda Taeyong sambil mengusak surai adiknya.
"Aku tidak manja hyung! Aku hanya ingin pulang," Kuping dan wajah Jaehyun memerah karena malu yang di akibatkan dari Taeyong yang senang menggodanya.
"Lihatlah wajahmu sangat memerah Jaehyunie," goda Taeyong lagi, yang langsung dihadiahi pukulan oleh adiknya.
"Pergilah! Kau menyebalkan hyung!" kesal Jaehyun, tanpa namja berdimple itu sadari ia mempoutkan bibirnya yang membuat Taeyong terkekeh gemas melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]Bad Brother -LTY . JJH
FanfictionSeorang anak lelaki yang sengaja di pisahkan dari keluarganya, kembali setelah memasuki usia remaja. Dengan secercah harapan, ia ingin keluarganya mengakui kehadirannya, terutama kakak pertamanya. Tapi siapa sangka takdir mempermainkannya. Dengan se...