Chapter 11

73 5 0
                                    



Aku tidak pernah bangun ditempat yang tidak kukenali sepanjang hidupku. Maka, ketika aku menyibak selimut hitam yang menghangatkan tubuhku, aku langsung turun dan memeta seluruh ruangan ini.

 Maka, ketika aku menyibak selimut hitam yang menghangatkan tubuhku, aku langsung turun dan memeta seluruh ruangan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dinding kamar ini dominasi dengan warna putih. Satu buah ranjang yang kutempati dengan comforter hitam beraksen merah. Didepan ranjang ada meja berisi TV selebar 40 inc. Dan empat buah lukisan abstrak tergantung diatasnya.

Udaranya sangat sejuk, terkesan dingin. Tirai peach yang menutupi jendela, ternyata jika dibuka ada pemandangan luar biasa indah. Tidak jauh dari rumah ini adalah pantai.

Dimana ini?

Aku terasa asing disini. Diatas tirai, terdapat jam dinding modern yang menunjukkan keterangan waktu.

Friday
December, xx, 20xx
08:30 AM.

MWOYA?!!

Ini hari Jum'at dan sudah sangat terlambat untuk masuk bekerja. Aku beranjak dari tempatku yang sebenarnya sungguh sangat hangat. Kakiku melangkah menuju pintu bercat coklat sana.

Aish. Kenapa aku bisa disini? Bagaimana aku tidak sadar akan hal ini? Hari ini aku ada meeting dengan staffku membahas kebijakan baru. Aku tidak mau mengecewakan departmen. Dan lagi,

Ponsel, bahkan barang-barang berhargaku sama sekali tak terlihat ditempat ini.

Cklek!

"Kau sudah bangun?"

Sosok tampan Jungkook didepan sana, membuatku mengerti satu hal.

***

"Ternyata kau sama saja seperti putraku."

Aku membalikkan badan dan menemukan sosok wanita tua yang masih terlihat sangat cantik disana.

"Apa kau wanita yang membuat putraku tidak pernah mau pulang kerumahnya sendiri?"

"Mwo?" Aku tidak paham dengan ucapan wanita berumur ini.

"Berapa usiamu?"

"D-dua puluh tujuh Sammonim."

Wanita yang kupanggil Sammonim itu mendekat, membuatku mundur sedikit. Seperti oasis ditengah gurun, ketika wanita ini mengusap pipiku, aku baru menyadari jika aku menangis.

"Eomma. Aku tidak semulia itu."

'Aku bukan sajang. Aku tidak setinggi itu.'

Apakah wanita ini adalah Ibu Jungkook?

"Maaf karna putraku telah membuatmu menangis." Ucapnya kemudian menarik diriku kedalam pelukannya.

Land Breeze (JEON JUNGKOOK FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang