Chapter 48.2 - Sendiri

2.2K 77 0
                                    

Selamat membaca


Dia adalah malaikatku yang tak bersayap..
dialah yang melindungiku dan menjagaku  setiap saat. dia bagaikan bak pangeran berkuda putih yang datang saat aku membutuhkannya. diapun selalu ada dan hadir disetiap waktu dihidupku. Walaupun setetes bulir air mata ini menetes selalu dialah yang bersedia menghapusnya dan mengembalikan kebahagian ini.

Dan sekarang harapan yang kami bangun dari dahulu telah sirna.

"Argh..."erangku lantang memenuhi isi ruangan yang temaram ini.

Setetes bulir air mataku kian jatuh untuk kesekian kalinya...tidak tahu keberapa kalinya ...

"Aku merindukanmu"gumamku dan melanjutkan isakan untuk kesekian kalinya.

Dan hari ini adalah hari ke 21 dia meninggalkanku..dibumi yang sama sekali  hampa tanpa kehadirannya

Bau aroma obat-obatan sangat menyeruak kedalam pernapasaan dan langsung menembus langsung kehati ini.

Alat-alat medis masih tertampak jelas didepan mata ini.

"Mungkin aku harus selalu bersabar"gumamku dengan menatap hamparan mawah segar yang kubeli ditoko bunga sebelum datang kesini.

Aku memejamkan mataku perlahan dan menghembuskan nafas berat dan melihat awan hitam yang mulai menyelimuti langit bertanda hujan ingin turun untuk membasahai bumi ini.

"Aku pulang,esok aku kembali nanti mamah pasti khawatir kepadaku"kataku dengan senyuman manis yang sesungguhnya sangat berat kulakukan.

Hari....berlalu dan kini masuk dihari ke 30 dia meninggalkanku. aku kembali datang  untuk melihatnya dan mencurahkan seluruh hati ini kepadanya yang tertidur.
walaupun tidak nyata aku yakin dia pasti mendengarnya.

"Assalamualikum aku datang"Ucapku sendiri dan menaruh sebuket mawar putih yang masih baru diatas nakas itu.

Aku yang merasa tidak ada satupun sahutan langsung terduduk lemas dan menatap ranjang yang berisi dia yang tertidur dengan tenangnya,tidak lupa linangan air mata ini.

"Kevin aku datang"gumamku sendiri dengan tangan yang selalu menggenggam erat dan bersandar diatasnya.

Air mata ini kembali jatuh...

"Kevin aku kembali,kamu ngga senang yah! Mana senyummu buatku dulu kamu ingat ngga kamu sering tersenyum sama aku dan aku suka liat senyum kamu"gumamku dan hasilnya sama tidak ada sahutan seperti tadi

Langit mulai menguning tandanya aku harus pulang sebelum petang datang.

"Aku pulang yah!esok aku datang"kataku disertai senyuman miris  dan mengelus-elus kepalanya dengan pelan dan beranjak meninggalkan Rumah sakit tersebut

Sesampainya dirumah aku hanya bisa bisa bernapas gusar dan tersenyum miris dan membuka lembaran kian lembaran buku  yang menjadi  curahan hati  ini  selama dia meninggalkanku.

Dear hati

 Hari ini tepat ke 30 nya dia meninggalkanku...

Bad Boys VS Ice Girl [Belum Revisi] || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang