chapter 1 : SEMU

7 0 0
                                    

(Shenna POV)

Pagi yang begitu cerah dan menyejukkan pandangan untuk perkiraan cuaca hari senin. Namun, hari ini dua orang lelaki yang biasanya menjemputku kerumah tidak kunjung datang. Ibuku menghampiriku yang sedang berdiri diambang pintu sambil menangkap bahuku.

"Loh, Alfa dan Gamma tidak menjemput kamu?" Tanya ibu yang sukses mengejutkanku.

"Nggak tau, Bu. Mereka bilang mau jemput" Tukasku yang berusaha membela manusia setengah jadi itu.

"Sudah hampir bel, sayang. Pergilah..." Pinta ibuku sambil menjulurkan kunci motor miliknya. Karena ia tau, kalau aku pergi dengan menunggu angkutan umum, entah akan sampai jam berapa lagi kesekolah.

"Baiklah, Bu. Shenna pamit. Assalamualaikum" kewajiban bagiku yang harus mencium punggung tangan ibuku setiap hendak pergi kemana saja. Kata Alfa sih biar berkah.

Aku segera menuju ke garasi untuk mengeluarkan motor milik ibuku, namun tak berapa langkah menuju garasi belakang Alfa dan Gamma datang tanpa rasa berdosanya telah membuat anak orang terlambat.

"Woi Shenna, maaf ya terlambat. Kita fikir lo udah cabut dulu haha" Suara Gamma semakin terasa dekat saat tubuhnya mulai berjalan kearahku dan diikuti oleh Alfa yang entah kenapa pagi itu berbeda.

Aku segera berbalik badan dan berjalan sedikit kearahnya lalu memukul pelipisnya menggunakan buku novel karangan Equita Milianda dengan judul Bad romance yang terkategorikan novel yang cukup tebal. Kukira akan membuatnya sedikit waras.

"Auh..." Gamma mengaduh kesakitan sambil mengusap-usap pelipisnya.

"Rasain lo!" Cetusku tak peduli.

"Gue doang yang ditimpuk, Shen. Alfa kaga?" Ucap Gamma tak terima.

Tanganku juga sudah mulai melayang kearahnya, namun dengan cepat Alfa mengangkap benda yang akan kupukulkan ke kepalanya itu.

"Eit...eit... Biar gue sendiri" Kata Alfa.

Pluk!

Pluk!

Dua pukulan sekaligus melesat dikepala Alfa.

"Gue lebih bagus nimpuk kepala gue berkali-kali tapi sendiri daripada yang nimpuk lo Shen. Bisa Amnesia mendadak gue yang ada" Umpat lelaki yang menggendong tas hitamnya itu.

* * *

Bel masuk sangat bertepatan dengan kehadiran kami disekolah ini. Aku menghela nafas kasar dan sedikit melirik kearah Alfa dan Gamma.

"Untung gak telat, kalau telat gue gak bisa bayangin bakal bersihin toilet siswa yang kaya tempat pembuangan sampah" Aku bergidik ngeri.

"Hahaha...Orang kalau masa SMA nya gak pernah terlambat, kaga seru Shen. Apalagi yang hukumannya bersihin toilet. Gue dulu pernah waktu SD, normalnya masuk jam 7 lewat 15, eh gue dateng jam setengah 9. Kan ngajak berantem. Yaudah, daripada gue disuruh balik, gue dihukum bersihin toilet yang isinya tai semua haha. Sampe muntah gue serius. Besoknya gue jadi gila kayak sekarang" Nostalgia masa SD nya membuat aku dan Alfa sukses terbahak-bahak mendengarnya.

"Jorok banget sih!"

"Tapi seru kan, ada yang gue ceritain sama lo pada" Gamma terus membela dirinya.

"Hidup ini gak enak datar aja. Akan ada masa lo bakal nostalgia kebelakang untuk semangat lo  buat jadi lebih baik lagi. Gakusah malu punya masalalu yang jelek, malu kalau punya masadepan yang buruk" Aku selalu melihat Gamma sebagai orang yang hidupnya penuh semangat dan motivasi. Aku bangga bersahabat dengan manusia seperti dia. Meskipun sifatnya kadang menjengkelkan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 17, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SHENNA ALFA GAMAWhere stories live. Discover now