#Holaa, budayakan Voment sebelum membaca yaa
Ini baru belajar buat suasana tegang, yah, kalau masih belum dapat feel nya mohon maaf:))
Semoga betah sama ceritanya, soalnya bakal ada cerita cerita seru setelah ini.No Dinero, Sino Amor
(Bukan uang, tapi cinta)Sejujurnya, aku tidak mengharapkan uang dan hidup yang mewah, yang aku harapkan itu kasih sayang dari kalian.
Kakak masih menatap gue antara sedih dengan rasa kecewa, sedangkan gue masih menangis menahan panas nya pipi gue yang ditampar oleh Kak Venus.
Hah! Gue begitu tidak menyangka apa yang dilakukan oleh kakak ke gue, mungkin ini juga salah gue, terlalu lancang kepada orang tua gue, hah, gue terlalu berlebihan katanya, sekarang bagaimana? Tidak akan ada yang mengerti gue menderita di hidup ini?
Gue terlalu sakit, terlalu rapuh, gue tidak tau bagaimana cara gue melampiaskan kekesalan gue kepada Mama dan Papa, hah? Gue kesal? Kalian mugkin berpikir gue anak durhaka, tapi cobalah jadi gue, cukup sejam saja, mungkin kalian tidak akan betah hidup sebagai Pluto Margetha.
***
"Tumben pulang cepat?" ujar Kak Venus saat gue sedang meletakan sepatu di rak.
"Emang selama ini gue pulang lambat? Lo gak kuliah?" tanya gue, Kak Venus terlihat sedang bersantai dengan menonton film.
"Jadwal gue lagi gak ada hari ini, kalau udah ganti baju langsung makan, gue masak makanan kesukaan lo" ujarnya
"Tumben, baik sama gue? Gak kayak biasanya?" ejek gue.
Dia hanya membalas tatapan tajam, Kak Venus tidak akan terlihat menakutkan jika dia menatap gue seperti itu, malah gue pikir dia terlihat lucu, Kak Venus adalah orang yang sama sekali tidak bisa berakting, natural, tidak seperti gue, makanya hidup gue penuh drama.
Sesuai apa yang dikatakan Kak Venus tadi, gue pun langsung mengganti baju dan langsung ke ruang makan, gue sangat bersemangat makan kali ini, karena kakak memasakan makanan kesukaan gue.
Setelah selesai makan gue langsung membaringkna tubuh gue di ranjang, sungguh badan gue terasa sakit-sakit, gue nggak tau kenapa, tapi gue rasa karena kelelahan.
Beberapa menit berbaring, handphone gue berbunyi, sepertinya ada notifikasi yang masuk. Setelah dilihat ternyata ada sebuah pesan dari Kak Dirga.
Kak Dirga
Hai, Geta, Lagi ngapain lo?
Iya? Gue lagi nyantai
Lo sibuk hari ini? Gue cuman mau
nanya kabar lo aja.Kak? Lo kok aneh gini sih?
Gue? Aneh? Itu karena lo juga kali
Karena gue? Gue salah apa elah
Iya, karena lo.
Alasan?
Gue gak punya alasan, sama seperti
gue mencintai lo, gue mencintai lo
juga tanpa alasanWait, lo bilang lo cinta sama gue?
Aduh, lo habis makan apasih kak?Lah? Salah kalau gue mencintai?
Kan hak gue, Geta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diligitis
Roman pour AdolescentsSemua tulisan ini aku persembahkan untuk orang-orang yang pernah ada didalam hidupku, orang-orang yang aku cintai dengan sepenuh hati , walau mereka tak pernah menetap dan pergi. Setidaknya, semenjak mereka hadir, sudah ada angan yang pernah teruc...