Gaara menyeringai melihat Kiba keluar berlari dari rumahnya sendiri. Sepertinya rencana berikutnya akan berhasil.
"Kau ikuti dia". Gaara nampak memerintah pada hantu wanita disampingnya.
"Ckk, kau benar- benar jahat". Hantu wanita itu nampak kesal.
"Matsuri, kau harus membantu gadis itu". Matsuri nama hantu wanita tersebut adalah sahabat Gaara sewaktu masih hidup. Sering kali membantu Gaara dalam masalah seperti ini, memang tak hanya sekali Gaara menggunakannya.
"Baiklah". Matsuri menghilang meyusul Kiba.
Tidak berangsur lama Hinata muncul sedikit memegangi.dadanya.
"Hanya sekali ini, kau tak apa kan?". Gaara sedikit khawatir.
Hinata mengangguk.
"Karena kau belum mati, kemungkinan tubuhmu akan bereaksi ".'Gaara menjelaskan.
Hinata kembali mengangguk mengerti.
.
.
.
Kiba terengah karena berlari tanpa memprediksi. Dirinya menyenderkan tubuhnya pada tembok. Tidak lama kemudian tangannya merogoh sebuah ponsel.di saku celananya.
Mengetikan sebuah pesan singkat setelah mendapatkan balasan barulah dirinya menyetop taksi.
Matsuri yang ditugaskan Gaara masih mengikuti Kiba.
"Ini Aneh". Matsuri langsung melayang- layang kembali mengikuti Kiba.
Didalam taksi tak hentinya Kiba mengumandangkan kata maaf dan rasa penyesalan.
Matsuri sendiri memandang curiga. "Benar- benar aneh". Matsuri menggeleng- gelengkan kepalanya.
Matsuri memandang lekat Kiba, merasakan ada keganjilan dalam urusan kecelakaan yang dilakukan Kiba. Matsuri hanya menduga,tapi semoga firasatnya benar.
.
.
.
"Lalu bagaimana dengan Lee". Hinata bertanya tanpa menoleh ke arah Gaara.
"Lee sudah ku urus, Shikamaru telah mengintrogasinya". Gaara fokus menyetir.
"Cepat sekali". Hinata tersenyum.
"Berkat arwah penunggu dekat jalan tempatmu kecelakaan, aku bisa tahu CCTV mana saja yang berfungsi". Gaara melirik sedikit.
"Ternyata mobil milik tuan Yakushi merekam saat kejadian dan CCTV di supermarket sebrang jalan merekam semuanya, plat mobil dan wajah pelaku". Gaara memberi informasi.
"Kau seperti bukan dokter". Hinata tersenyum senang.
"Aku lebih ke paranormal,heh". Sindir Gaara.
Hinata justru tertawa ringan.
"Kau menyerupai, Gaara". Dan Hinata kembali tertwa dan Gaara memutar jade nya kesal. Pasalnya dirinya cukup sering berurusan dengan arwah tersesat dan butuh pertolongan seperti.gadis disampingnya ini. Sahabatnya cukup terbantu dengan keahlian Gaara dan banyak mengungkap.kasus rumit sekalipun.
.
.
.
"Ckk,sial". Sasuke mengumpat kesal.
Suigetsu masih diam memperhatikan Sasuke, sedikit aneh dengan tingkah Sasuke yang sesari tadi tampak kesal.
Sasuke mengacak surai ravennya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
no need say good bye
HorrorHinata hanya mampu terdiam tanpa berkata memandang ke arah Sasuke. tatapan kosong, tubuhnya seperti akan jatuh. cinta selalu berakhir pahit.