11

604 37 9
                                    

"Aku ingin mengatakan "Aku merindukanmu" aku akan tersenyum dan mengatakan "Halo"" - SHINee - An Ode To You

===

Cha Eunwoo

Tidak ada manusia yang sempurna. Setiap manusia pasti memiliki kekurangannya masing-masing. Entah dari fisik, sifat, maupun mentalnya. Seperti hal nya aku, aku juga manusia biasa yang memiliki kekurangan dan banyak kesalahan.

Saat kedua orang tua ku bercerai, aku sangat tidak terima, meskipun perpisahan itu murni kemauan mereka. Alasan karena tidak ada lagi kecocokan. Dan mereka sudah memiliki penggantinya masing-masing yang aku tidak ketahui siapa. Aku marah, entah pada siapa. Aku terus mengurung diri di kamar. Tapi aku tak ingin menangis.

Dan inilah salah satu kekurangan ku. Aku egois. Aku egois menentang perpisahan mereka yang sudah direncanakan sejak lama. Tapi apa salah seorang anak menentang perpisahan orang tuanya sendiri?

Setelah itu, aku tak lagi bertemu dengan Appa. Entah sudah berapa tahun sejak aku duduk dibangku kelas 2 sekolah dasar. Ada beberapa teman yang mengolok ku.

Katanya, appa ku jahat. Dan sekarang aku tak punya appa.

"Berhenti kalian!" teriak seorang perempuan dibelakangku.

"Kalian pikir kalian jagoan ya mengejek orang lain seperti itu?! Pergi atau aku akan panggil kepala sekolah agar menghukum kalian!" kemudian anak yang mengejek ku tadi lari ketakutan. aku masih diam, setengah mati aku menahan agar tidak menangis. Aku tidak boleh menangis.

"Kau tidak apa-apa?" tanya perempuan itu penuh khawatir. Ia menepuk pundak ku. Oke, aku tidak tahan. aku langsung memeluk perempuan yang lebih tinggi dariku.

Dan akhirnya, aku menangis. Untuk pertama kalinya, sejak saat itu.

"Gwenchana, tidak apa-apa, jangan menangis. Mereka sudah pergi, apa ada yang terluka?" tanya nya lalu memeriksa tanganku. aku menggeleng pelan.

"Mereka benar, saat ini aku tidak punya appa. Appa jahat" rengek ku. Kemudian ia mengelus rambutku.

"Aku juga punya nasib yang sama denganmu kok, malah, kedua orang tua ku pergi selamanya. Kau tidak boleh sedih, dulu ibu ku bilang, sebuah perpisahan tidak seharusnya di tangisi. Karena perpisahan ada karena adanya pertemuan"

Perempuan itu adalah Park Jiyeon, perempuan yang bertaut 4 tahun,

Pahlawan ku saat itu.

Aku mengajak nya untuk ke rumahku. Aku ingin mengenalkannya pada Eomma. Aku masuk ke dalam rumah tanpa mengetuk pintu. Bermaksud mengagetkan Eomma. Tapi yang aku lihat sekarang, Eomma sedang bersama seorang pria dan anak laki-laki. mereka seperti keluarga, bahkan Eomma mengelus rambutnya sayang.

"Eomma.."

Semuanya menoleh ke arahku dan Jiyeon noona.

"Eunwoo? Kau sudah pulang nak? Ayo sini, kau membawa teman mu ya?" ucap Eomma lalu aku menarik Jiyeon noona.

"Siapa namamu sayang?" tanya pria itu pada Jiyeon noona

"Namaku Park Jiyeon paman" Jiyeon noona tersenyum pada paman itu.

"Namamu cantik, seperti wajahmu" ucap Eomma.

"Eomma, mereka siapa?" tanya ku pelan pada Eomma. Eomma diam.

"Ini calon ayah baru mu, Oh Yunho. Dan ini calon kakak mu, Oh Sehun"

"Tapi eomma, secepat ini ya?" tanya ku. Lalu paman itu terkekeh dan mengelus pipi ku. dan Berlutut mensejajarkan tingginya denganku

Come Back Or No?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang