Hai, kembali lagi dengan FF wansyut Panwink aku! Author minta tolong banget ya readersnim, jangan lupa di-VOTE :") tap tombol VOTE tidak menguras kuota segitu banyaknya kan ._. udah gitu aja.
Enjoy~ ヾ(^∇^)
Jihoon menatap kosong laptopnya kurang lebih selama 30 menit sejak kekalahannya dalam ajang game online yang ia gemari beberapa bulan ini.
"Hufff~" Jihoon menghela nafas berat untuk kesekian kalinya, tetap masih dengan keadaan melamun.
Seongwoo yang sedari tadi melihat Jihoon memainkan gamenya itu akhirnya bertanya, "Ada apa denganmu akhir-akhir ini, tumben sekali kau kalah berturut-turut dalam game yang yahhh...kau kuasai itu hm?"
Lagi-lagi Jihoon hanya menghela nafasnya lagi, "Sudahlah, aku tidak mood bermain lagi." Jihoon men-shut down laptop kesayangannya tersebut lalu memindahkannya ke atas mejanya, menggulungkan dirinya dalam selimut lalu mengubah posisi selimutnya sampai menutup penuh seluruh wajah dan tubuhnya.
Seongwoo melihat itu merasa aneh, tidak biasanya Jihoon akan menjadi seperti ini jika Jihoon kalah dalam suatu ajang game. Biasanya, Jihoon akan berteriak lalu mengucapkan kata-kata 'Aku pasti menang', 'Aku tidak bisa kalah seperti ini', 'Lihat saja nanti' dan beberapa kata-kata lainnya yang akan menguatkan dirinya sendiri agar menang.
"Hey Jihoon-a, makan yuk? Tiba-tiba hyung lapar nih. Temani hyung makan ya?"
"Tidak hyung, aku sedang tidak berselera. Hyung saja yang makan sana."
"Ayolah hoon, aku akan bosan jika aku makan sendirian. Ik-" ucapan Seongwoo terputus oleh Jihoon yang berkata, "Diluar kan ada Niel hyung, Woojin, Daehwi, dan Jinyoung kan hyung! Kalau aku tidak mau ya tidak."
"Baiklah. Maaf Jihoon-a, aku sengaja memaksamu karena hyung merasa kau sedikit aneh belakangan ini."
"..."
"Kalau kau lapar, keluarlah dan bergabung dengan kami. Oke?"
"Hm"
Seongwoo keluar dari kamar Jihoon lalu menutup pintunya. Jihoon merasa sedikit sesak di dadanya, Jihoon berusaha mengenyah-enyahkan pikirannya yang seharian ini mengusiknya. "Guanlin-a, maafkan aku." Jihoon berucap seraya meremat selimut yang menutupi wajahnya kuat bersama dengan turunnya cairan bening dari kedua matanya.
Flashback
"Hyung sudah bilang kan. Kau salah paham menangkap persoalan ini! Dengarkan dulu penjelasan hyung, jangan menyimpulkan sendiri jika belum tau pastinya!" Jihoon kelepasan mengeluarkan amarahnya pada Guanlin yang sedang menahan emosinya.
Mata Guanlin menangkap basah Jihoon bersama dengan Donghan yang merangkul tapi bukan sekedar merangkul malah lebih tepatnya seperti hampir berpelukan. Saat itu, Guanlin pulang dari agensi asalnya, Cube Entertainment menuju dorm Wanna One tetapi Guanlin menangkap sosok Jihoon bersama dengan seseorang di sekitar jalan tersebut. Guanlin pun turun untuk memastikan pengelihatannya tersebut dan benar saja sosok yang ia tangkap benar adanya Jihoon bersama Donghan.
"Aku bukan anak kecil yang mudah tertipu lagi hyung! Aku sudah cukup dewasa untuk mengetahui dan membaca suatu situasi di sekitarku. Apalagi aku mendengar beberapa pembicaraan kalian berdua lalu kau dan Donghan hyung berpelukan tanpa takut ketahuan oleh publik..."
"Ya, aku akui kalau aku dan Donghan hyung memang berpelukan, kami sama-sama rindu setelah sekian lamanya tidak bertemu. Dan kemarin memang Donghan hyung mengajakku ketemuan karena ia mempunyai waktu luang dan kebetulan aku juga jadi-" Belum selesai bicara, Guanlin memotong penjelasan Jihoon. Guanlin mengertak giginya kuat, "Jadi hyung dan Donghan berkencan. Benar begitu kan? Hyung tau jika hari ini aku kembali ke Cube lalu mengambil kesempatan sewaktu aku tak ada di sekitarmu bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here For You ❣ | Panwink/Guanhoon/Laji ( REST )
Short Storythis is panwink's oneshot story collection❤ kumpulan cerita-cerita ringan lai kuanlin x park jihoon ♡♡ →Rate : T-M ⚠boyxboy/bxb content Genre : Romance [[slight Angst]] lgl+pjh = 💟 판윙 사랑 ⛵💕 -Seoltangtan☘