Bandung, 16.16
Seorang gadis dengan rambut sebahu sedang menghadap ke laptopnya, jari-jari nya berada di atas keyboard seakan masih ragu untuk mengetik semua lembaran hidupnya menjadi sebuah cerita. Gadis itu menghela nafas gusar,memejamkan matanya sebentar untuk merasakan sedikit ketenangan. Perlahan, jarinya mulai mengetik rangkaian kisah panjang yang sekarang hanya akan menjadi cerita sebagai kenangan.
Hai, gue Aileen. Ini lembaran pertama yang mungkin bisa sedikit ngebantu kalian apa yang akan terjadi kedepannya. Cerita ini dimulai dari gadis yang tidak percaya adanya cinta dipaksa semesta untuk mengerti bahwa rasa itu selalu ada. Ini kisah yang mungkin terlalu dramatis karena tuhan dan takdir yang menjadi perbedaan utamanya.
🐢🐢🐢🐢
HOLAAA!! Selamat datang dicerita kedua ku yang akan lebih menguras banyak tawa dan air mata. Setelah laaamaaa banget gak menulis, akhirnya aku memutuskan untuk menulia cerita yang berdasarkan segala hal yang terjadi dihidupku. Jadi bisa dikatakan cerita ini akan banyak kejadian yang berdasarkan pengalaman nyata.
Cerita ini bukan hanya tentang perjuangan manusia dalam meraih cinta. Namun, juga tentang perjuangan sembuh dari kerapuhan mental dan perjuangan meraih cita-cita. Di cerita ini akan lebih membuat kalian mengerti jika kalian yang sekarang sedang putus asa dalam meraih cita-cita, patah hati, atau merasa tidak berguna. Kalian tidak sendiri, banyak orang yang memiliki kisah yang sama atau bahkan lebih menyedihkan dari kalian,mungkin termasuk aku juga :b. Oleh karena itu, mari saling bergandeng tangan untuk saling menguatkan. Aku yakin kalian dan termasuk aku adalah orang yang kuat,buktinya bisa bertahan sampai sekarang walau selalu hancur setiap harinya.
So, here we go :))
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us
Teen FictionAileen Fredelaa Zanna. Gadis tomboy yang tak pernah mengenal kata cinta. Monokrom; hidupnya hanya sebatas hitam dan putih. Hingga akhirnya dimasa keduanya di SMA membuatnya merasakan sebercanda apa semesta dalam mempermainkan rasa. Setelahnya, keh...