one

1K 93 26
                                    

"Mamah!"

Jennie yang sedang memasak menengok ke asal suara. Suara yang membuatnya slalu tersenyum. Slalu bersyukur ketika melihat senyumnya. Senyum yang tulus untuknya. Seakan menggambarkan kebahagiaan yang tak pernah putus.

"Iya kenapa sayang hm? Kok bajunya diginiin?" Jennie tertawa melihat tingkah menggemaskan anaknya.

"Iya kenapa sayang hm? Kok bajunya diginiin?" Jennie tertawa melihat tingkah menggemaskan anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Taniel ingin mamam!" Teriak anak tersebut.

"Ada syaratnya," Jennie mensejajarkan tingginya lalu menunjuk bibirnya sambil memejamkan matanya. Meminta anak semata wayangnya menciumnya.

Cup

"Mana telur mie taniel mah? Laper hehe,"

"Sabar ya sayang. Mamah lagi goreng telurnya. Taniel duduk gih. Nanti telurnya gosong kalo taniel ga duduk," Ancam jennie. Dia tidak mau anaknya menggagu acara memasaknya.

"Oke!" Taniel segera duduk di meja makan sambil memerhatikan mamahnya memasak dengan diam.

Jennie selesai memasak lalu  mendekati anaknya yang sedang menunggunya. "Siapa yang tadi bilang laper?" Goda jennie.

"Akuu mah aku! Taniel cantik," Jawab taniel sambil menunjukan jari telunjuknya keatas.

"Iya. Taniel yang cantik. Tapi cantikan mamah wle," jennie menaruh masakannya didepan taniel.

"Engga. Mamah mah make make up jadi cantik. Aku engga tuh,"

"Tapi taniel engga tinggi. Kalo cantik tuh pasti tinggi," Jennie semakin-makin menggoda anaknya. Dia gemas dengan anaknya jika sedang cemberut seperti sekarang.

"Engga mamah! Nanti aku tinggi. Awas aja nanti mamah aku kalahin," Taniel segera menyantap makannya dengan lahap. Pantas saja perutnya buncit.

"Pelan-pelan sayang makannya. Nanti kalo kese-"

"uhuk! Uhuk!"

Belum jennie menyelesaikan kata-katanya, taniel sudah terbatuk-batuk. "Kan apa yang dibilang mamah. Pelan-pelan oke?" Jennie menyodorkan tissue dan air putih untuk taniel.

Taniel mengangguk, "Maaf mamah," seketika jennie tersenyum. Mengingat sang mantan suami yang 3 tahun lalu bersamanya.

"Ya ampun pelan-pelan kalo makan! Tuh kan keselek! Kamu mah ngeyel banget kalo dibilangin. Kesel aku,"

"Maaf hehehe. Jangan marah nanti imutnya ilang,"

"Mah? Ko ga makan? Nanti taniel abisin!"

Lamunan jennie buyar ketika taniel membuka suaranya, "Nanti kamu makin gendut tau,"

"Aku langsing mah! Nih berat badan aku aja masih enteng dari pada mamah,"

Jennie hanya tersenyum meng-iyakan ucapan taniel semakin hari semakin menggemaskan.

"Mah,"

Boss ▶ hwang minhyun & kim jennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang