1. Simpanan?

167K 4K 53
                                    

Bela POV

"Ayy.. Handuknya ketinggalan"

Aku sedang memoles lipstikku dan berdecak mendengar teriakannya dari dalam kamar mandi.

"keluar aja Ay!"
Teriakku balik.

"Aku malu! "
Teriaknya lagi.

Hahaha. Malu? Sejak kapan dia mempunyai malu terhadapku? Dan dia tak ingat tadi malam bergulat denganku dengan panas?

Aku mengambilkan handuk dan memberikan kepadanya yang menampilkan wajah bodohnya di sela pintu.

"kau malu Ay? Ok. Nanti malam jangan menemuiku! "

Ucapku berbalik meninggalkannya.

Satu.. Dua.. Tiga..

"Gak bisa gitu! Aku pulang ke mana kalau tidak ke sini dalam dekapanmu?"
Tanyanya menghampiriku dan memelukku dari belakang.

Aku sudah menduganya, dia akan protes.

Lagian akhir-akhir ini aku tau bebannya berat, ku dengar dari beberapa temannya, dia mengalami masalah di perusahaannya.

Dia datang kepadaku kan saat butuhnya saja?

Kalau dia pulang ke rumahnyaa, bukan tenang yang dia dapatkan. Bisa-bisa dia semakin gila mendapati istrinya yang berbuat semaunya tanpa memikirkan perasaannya.

Aku membalikkan badanku menghadapnya.

Dia ternyata tak menggunakan handuk yang ku berikan tadi.

Dia berdiri menjulang dengan badan telanjang.

Tetesan air masih menempel di seluruh badannya.

Rasanya aku ingin menjilat setiap tetesan air itu.

Aku menggelengkan kepalaku kuat memikirkan itu.

Aku sebentar lagi akan berangkat, begitupun dengannya. Aku tak mau merusak riasanku dan berakhir dengan terlambat datang.

Bagaimanapun aku tetap pegawai biasa, tidak ada yang di istimewakan walaupun aku istri dari bos besar mereka.

Bukan, bukan mereka kurang ajar. Hanya saja istri rahasia. Tetaplah rahasia, mereka tidak tau bahwa aku adalah istri dari Firman Alexander Nugroha seorang yang memiliki berbagai perusahan di belahan dunia.
Ya. Aku sekarang bekerja di sebuah perusahaan naungannya, karena sudah tak di perbolehkan berkeliaran di club dengan alasan apapun termasuk bekerja.

Aku menarik handuk yang berada di bahunya dan membantu mengeringkan badannya.

Firman terlihat menikmati gosokanku di badannya.

"kenapa kau tak menggosokku saat tadi aku mandi? Ini terasa nikmat"
Tanyanya sambil menikmati aku menggosok rambutnya dan sedikit ku berikan pijatan lembut.

"Diamlah! Sebentar lagi aku harus berangkat. Kau tak mau aku mendapat masalah kan? Oh iya sarapan sudah ku sediakan di atas meja"
Ucapku dan melilitkan handuknya di pinggangnya.

"siapa yang peduli? Kau istriku!"

"jangan bertindak bodoh! Kau mau membuat geger seluruh dunia? Seorang pengusaha besar memiliki dua istri?! Dan kau ingin aku di pandang sebagai perusak rumah tanggamu?! "
Ucapku sinis menatapnya.

"hahhh. Sudahlah terserahmu, memang benar kata pepatah wanita selalu benar dan tak pernah salah"

"Apa katamu?!"
Tanyaku melotot

"sudah lupakan. Katanya mau berangkat?"
Tanyanya sambil mengibaskan tangannya mengusir.

"kau mengusirku? Ini rumahku asal kau ingat!"

The Secret Wife✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang