17th (It's Still Beautiful)

2.2K 281 26
                                    

“Kamu dimana?”

“Di belakangmu sedari tadi, memperhatikanmu yang tak hentinya mencari-cari sosokku.”

Jennie membalikkan tubuhnya seraya memasukkan ponselnya ke dalam tasnya. Kala indera penglihatannya mendapati sosok pemuda di hadapannya, ia tersenyum tipis.

“Min Yoongi! Kenapa tidak segera menyapaku? Membuatku harus menunggumu dan meneleponmu seperti orang bodoh karena tidak menyadari kehadiranmu,” gerutu Jennie namun masih dengan sebuah senyuman tipis yang terlukis di bibirnya.

Yoongi berjalan mendekati Jennie, kemudian mengulurkan tangannya dan mengusap puncak kepala Jennie dengan lembut. “Kamu terlalu lama menungguku ya? Maafkan aku,” ucap Yoongi pada Jennie.

Jennie menggeleng pelan. “Aku belum terlalu lama menunggumu. Lagipula, seharusnya aku berterima kasih padamu karena kamu mau membantuku dan Euigeon. Aku justru merasa bersalah padamu karena harus merepotkanmu.”

Yoongi mengedikkan bahunya. “Tidak masalah. Nah, dimana Raesungie?”

Belum sempat Jennie menjawab, tampak sosok kecil berlari-lari menghampiri keduanya dan menabrakkan tubuhnya pada Yoongi.

Ahjussi baik hati! Raesung rindu pada Ahjussi!” pekik bocah itu pada Yoongi dengan binar bahagia di kedua matanya.

Yoongi terkekeh pelan. Pemuda itu merengkuh tubuh mungil Raesung ke dalam pelukannya dan menggendongnya.

Hyung juga rindu pada Raesungie. Hyung sudah lama tidak bertemu dengan Raesungie. Apakah selama tidak bertemu dengan Hyung, Raesungie sudah makan dengan benar? Raesungie tidak merepotkan Eomma kan?”

Raesung menggelengkan kepalanya dengan bersemangat. “Tidak! Raesung anak yang baik! Raesung sayang Eomma! Raesung anak yang penurut!” serunya pada Yoongi.

“Kamu ini kenapa bicaranya sambil berteriak-teriak seperti itu? Kasihan Yoongi Ahjussi yang harus menggendongmu sembari mendengarkan teriakanmu,” tegur Jennie, membuat Raesung mengerucutkan bibirnya.

“Tidak apa-apa kok. Aku sama sekali tidak merasa terganggu dengan teriakan Raesungie. Tapi, aku punya satu permohonan pada Raesungie dan juga padamu.”

“Apa?” sahut Jennie dan Raesung secara bersamaan.

Yoongi terdiam sejenak sebelum melontarkan permintaannya. “Ngg….aku tidak mau Raesungie memanggilku dengan sebutan ‘Ahjussi baik hati.’ Aku ingin Raesungie memanggilku dengan sebutan ‘Yoongi Hyung.’ Bagaimana menurut kalian?”

Jennie dan Raesung saling beradu pandang. “Raesung ingin memanggil Yoongi dengan sebutan apa?” tanya Jennie pada putra semata wayangnya itu.

“Tidak mau memanggil Hyung. Yoongi Ahjussi kan sudah tua,” rengek Raesung yang membuat Yoongi mendengus.

Sementara Jennie mati-matian menyembunyikan senyumannya karena tingkah anaknya yang berani mengatai rapper terkenal sekelas Min Yoongi.

“Jadi, Raesungie ingin memanggilku dengan sebutan apa?” Yoongi memandang Raesung dengan tampang penuh harap.

“Hmm….” Raesung mengerutkan keningnya, pura-pura memasang raut wajah serius. “Ah! Raesung tahu harus memanggil Yoongi Ahjussi dengan sebutan apa!”

“Yoongi Daddy!” pekik Raesung sembari bertepuk tangan dengan hebohnya.

Pekikan Raesung membuat baik Yoongi mau pun Jennie hanya mampu terdiam. Perlahan, suasana canggung mulai menyelimuti keduanya. Kenapa juga Raesung dapat berpikir untuk memanggil Yoongi dengan sebutan Daddy di antara sekian banyak panggilan yang mungkin lebih cocok untuk Yoongi?

Baby, Good Night (Jennie Kim & Privated) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang