Prolog

36 5 0
                                    

Hujan deras mengguyur kota Jakarta malam hari. Reina dan Arisha sedang mengerjakan tugas sekolah di rumah Arisha, hujan sedari tadi terus turun seakan enggan untuk reda membuat Reina resah memikirkan bagaimana cara ia pulang karena ia telah berjanji pada mamanya untuk tidak pulang terlambat. Tapi apa boleh buat hujan terus saja turun hingga pukul 9 malam dan itu artinya Reina sudah terlambat untuk pulang.

"Duh gimana aku bisa pulang kalo hujannya ga reda reda." resah Reina

"Aku juga bingung mana udah malem lagi." ucap Arisha yang tengah membereskan buku bukunya

Tak lama kemudian suara klakson mobil terdengar memasuki pekarangan rumahnya.

Kakaknya yang Reina ketahui bernama reynand itu memasuki rumahnya sambil mengucap salam

"Assalamu'alaikum." ucap kakaknya setelah melalui pintu

"Wa'alaikum salam." ucap Arisha dan Reina kompak

"Kakak langsung masuk kamar ya dek." ucapnya pada Arisha adiknya, sepertinya kehadiran Reina tidak dianggap oleh kakak sahabatnya itu atau mungkin dia tidak melihat, entahlah.

"Kakakku udah pulang, gimana kalo aku minta kakak buat anter kamu pulang?" tawar Arisha

"Emm.. Gimana ya, aku takut ngerepotin kakak kamu." ucapnya ragu

"Gak kok gapapa, lagian ini kan udah malem mana hujan lagi. Ga baik kalo kamu pulang sendirian ntar ditengah perjalanan kamu diculik lagi." kekeh Arisha

"Malah nakutin sih." gerutunya yang menyambut gelak tawa Arisha

"Yaudah kalo gitu aku panggilin kak Reynand dulu ya." ucapnya seraya berdiri dari sofa yang tengah didudukinya

"Beneran gapapa?" tanya Reina sekali lagi untuk memastikan

"Iya gapapa." ucapnya sambil melangkahkan kaki ke tangga menuju lantai dua tempat kamar kakaknya berada

Setelah memanggil kakaknya turun, Arisha lebih dulu turun dan memberitahu Reina bahwa kakaknya sedang bersiap siap

"Kak Reynand mau kok nganterin kamu pulang nanti kamu tunjukin ke dia aja arah ke rumahmu." ucapnya kembali duduk ke sofa yang tadi ia duduki bersama Reina

"Tuh kak Reynand udah turun." lanjutnya sambil menunjuk kakaknya yang membuat Reina menoleh kebelakang mengikuti arah tangan Arisha

Beberapa detik Reina dibuat mematung karena ia baru tau bahwa kakaknya Arisha itu tampan hehe.

"Udah?" tanya Reynand mengembalikan kesadaran Reina

"Oh udah kok." jawabnya sedikit terbata

"Yaudah kalo gitu kamu pulang dianter kak Reynand ya rei." ucap Arisha

"Iya." jawabnya

"Kak nitip anterin Reina sampe rumah ya, ati ati dijalan jangan ngebut inget bawa anak orang loh." ucap Arisah mengingatkan kakaknya itu

"Oke sip." ucap Reynand sambil mengacungkan jempolnya

"Apaan sih, emangnya aku barang apa pake dititipin segala." gerutu Reina tidak terima dengan perkataan sahabatnya itu

"Haha iya iya, yaudah berangkat gih keburu malem entar." ucap Arisha

"Emang udah malem." jawab Reina ketus

"Yaudah ayok." ajak Reynand pada Reina

Reina berpamitan pulang pada Arisha sebelum ia masuk ke dalam mobil kakak sahabatnya itu.

Dalam perjalanan mereka diselimuti dengan keheningan karena mereka memang tidak begitu dekat. Sesekali Reina menunjukkan arah jalan menuju rumahnya. Sampai akhirnya Reynand lah yang membuka suara.

"Udah bilang ke mama kamu kan kalo pulangnya telat." Ya memang Reynand mengetahui jika sahabat adiknya ini selalu pulang tepat waktu jika berkunjung ke rumahnya.

"Udah kok." Jawabnya

"Tadi kak Reynand baru pulang kuliah ya?" Kini gilirannya membuka topik pembicaraan

"Iya, kenapa?" Jawaban sekaligus pertanyaan yang dilontarkan Reynand

"Enggak gapapa cuma tanya aja, aku ngerepotin kakak ya kan habis pulang kuliah pasti capek kan." Ucapnya jujur

"Enggak kok, kakak ga merasa direpotin." Ucap Reynand membuat Reina sedikit lega

"Depan situ kak, rumah cat putih pagar hitam." Ucap Reina menunjukkan letak rumahnya

Reynand mengangguk mendengar instruksi yang dikatakan Reina. Setelah mobilnya berhenti tepat didepan pagar rumahnya Reina mengucapkan terimakasih pada Reynand

"Makasih ya kak udah dianterin." Ucapnya tulus

"Iya sama sama." Ucap Reynand

Kok gue jadi deg deg an gini sih -Reynand

Setelah sampai di rumahnya, Reina mengucap salam dan mencium tangan mamanya

"Assalamu'alaikum ma"

"Wa'alaikum salam" jawab Faridah mamanya Reina

"Tadi pulangnya dianter siapa sayang?" Tanya mamanya dengan lembut

"Dianter sama kakaknya Arisha ma. Yaudah ya ma aku mau ke kamar mau istirahat." Ucapnya

"Iya sayang, udah sholat isya' kan sayang?" Tanya mamanya sekali lagi

"Udah ma dirumah Arisha tadi." Jawabnya sebelum ia melenggang pergi ke kamarnya

Setelah dikamarnya ia menyimpan tasnya di atas meja belajarnya dan ia mengganti pakaiannya untuk segera tidur. Setelah mengganti pakaiannya ia merebahkan tubuhnya di kasur tatkala jantungnya tiba tiba berdebar mengingat tadi yang mengantarnya pulang adalah Reynand kakak dari sahabatnya.

Duh kok jadi gini sih, masa iya aku suka sama kak Reynand? -tanyanya dalam hati

Tak mau berpikir lebih panjang lagi Reina memutuskan untuk segera tidur dan pergi ke alam mimpi.

Dari sini lah kisah mereka dimulai. So, tungguin lanjutan ceritanya ya :))

-tbc-

Gimana nih cerita nya? Lanjut?
Vote dan komennya selalu😘

Salam penulis
Amanda L. S.

ReinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang