MIDNIGHT XMAS (creepypasta)

26 6 2
                                    


Dingin SALJU tidak menyurutkan niat gadis berambut merah muda dengan dress pink, berjaket kelinci hitam dan bersepatu boot panjang hitamnya itu. Entah tempat apa yang ia tuju, gadis itu terus berjalan tanpa menghiraukan salju yang berjatuhan bagaikan RERINTIK hujan. Ai Mochizuki. Begitulah para proxy Slenderman lainnya memanggilnya. Ia terus berjalan sembari memerhatikan setiap rumah yang ia lewati.
Semua rumah itu tampak biasa-biasa saja. Pohon natal, hiasan lampu, kehangatan keluarga, semuanya tenang dan sudah pasti terlelap. Namun salah satu rumah menarik perhatiannya. Suasana rumah itu berbanding terbalik dengan yang lainnya, cahaya lampu tampak BERPENDAR dari dalam rumah dengan jendela setengah terbuka. 'Lho, kok terbuka?' Ai pun segera mengacuhkan hal tersebut karena ia berpikir pemilik rumah itu sedang pergi dan lupa untuk mematikan lampu serta menutup jendela rumahnya.
Tiba-tiba sebuah genting terjatuh didepan Ai. Sontak Ai langsung melihat kearah atap. Seseorang yang membawa karung berjalan di atas rumah tersebut. 'Siapa dia? Santa? Atau pencuri? Apa yang dia lakukan di atap rumah itu?' Sosok tersebut membuat Ai begitu AMBIGU . Sosok tersebut kini melompat turun dari rumah tersebut dengan mulusnya mendarat di tanah bersalju dan membuat suara bertubruk pelan antara sepatunya dengan permukaan. Tanpa pikir panjang Ai mengikutinya, tiba-tiba sebilah pisau melayang kearah pada Ai, secara refleks ia segera menghindarinya.

"Khihihi... Apa maumu? Khihi... sepertinya kau ingin bermain yah?" terdengar suara tawa gila perempuan belia.

Seorang gadis berjaket merah, celana jeans hitam dan bersepatu sneakers hitam dengan topeng tersenyum di bagian mata topeng tersebut mengeluarkan tangisan darah itu segera menjatuhkan karung yang ia bawa. Seluruh isi karung tersebut tumpah begitu jatuh di tanah, mengeluarkan beberapa potongan daging manusia yang masih baru.

"Hey, sepertinya aku tahu sedikit tentangmu, Crying Madness."
"Khihihihi...sepertinya aku begitu terkenal yah? Hahaha...apa yang kau lakukan disini, heh?" tanya C.M dengan terkikik.
"Tidak ada, hanya penasaran apa yang kau lakukan pada penghuni di rumah tadi." jawab Ai dengan nada santai. Ai segera menyiapkan pisau dapur yang terdapat di balik jaketnya.
"Ayolah, kau ingin 'bermain' kan? Khihihi..." tanpa komando, C.M segera menerjang Ai dengan kecepatan tinggi, ia mengeluarkan pisau dapur dan siap menerkamnya dengan segala nafsu akan haus darah.
Dengan gesit Ai segera menahannya. Dentingan pisau yang saling beradu mengisi suasana natal di jalan tersebut. Ai bergerak mundur dan segera berlari dari tempat.
"Hey, apa yang kau lakukan pengecut? Kenapa kau malah berlari bukannya ingin bermain denganku, iya kan? Ai mochizuki! Aku sering melihatmu di hutan sendirian!" C.M terus mengejar Ai. 'Sial,ternyata dia sering melihatku di hutan. Ah sudahlah ,aku harus pergi ketempat itu sekarang' Ai terus berlari ke suatu tempat.

Akhirnya, Ai sampai di sebuah taman yang terbengkalai, beberapa alat bermain seperti ayunan, perosotan dan yang lainnya telah usang dan besinya mulain berkarat, benar-benar tempat yang sudah tak di urus lagi. Ai kemudian terdiam sejenak. Melihat kesempatan tersebut, C.M segera berlari menuju Ai.
GUBRAK!
C.M tergelincir di atas es dan terjatuh dengan dentuman yang keras, darah segar keluar dari balik topengnya dan menetes di atas kolam yang telah membeku.

"Hehehe, bagaimana C.M? Tempat yang bagus, kan? Tempat ini sangat indah, apalagi jika dihiasi dengan darah. Baiklah, aku akan bermain bersamamu C.M" sorot mata Ai seketika berubah menjadi kejam. Ia tampak berbeda dari sebelumnya.
"Hahahaha! Ai, pintar sekali kau bisa memilih tempat seperti ini. Hahaha!!!" tawa C.M semakin nyaring dan tak terkendali.
"Kau ini memang aneh Cry--" CRAAT! Sebuah sayatan terukir di pipi Ai sontak membuatnya mundur beberapa langkah. 'Cepat sekali! aku harus waspada'. Teriaknya dalam hati.

Ai kemudian melompat mundur untuk menjaga jarak dengannya, tanpa banyak berpikir, Ai berlari menerjang kearah C.M. Ia berusaha menyerang bagian perut, namun C.M berhasil menghindar dari serangannya. Dalam kecepatan dan waktu yang singkat Ai menemukan celah pada C.M, ia melompat ke tubuh C.M dan langsung mencekiknya dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya siap menancapkan pisau pada tubuh C.M.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 08, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MIDNIGHT XMASWhere stories live. Discover now