"Ah!"
"...Oh".
Dua pasang mata saling bersirobok, menggambarkan rasa keterkejutan yang sama, gugup menghinggapi paras manis yeoja yang menatap mata sipit dibalik bahu seseorang.
"Jimin, he-hentikan" wajah yang memerah antara menahan hasrat dan juga rasa malu, perlahan menyembunyikan paras manisnya pada bidang dada di hadapannya. Pekat nafsu yang menyelimuti atmosfer perlahan meredup kala cumbuan di dada berhenti.
Sosok lelaki yang sedang asik mencumbu anak hawa di pangkuan ikut menolehkan pandangan ke arah belakang. Dan seperkian detik di hantam kejut melihat seorang yang sejak tadi di ambang pintu, genggaman di ganggang pintu menandakan sejumput gugup jua.
"Hyung... ap-".
Blam
Dan pintu di banting sebelum kalimat tanya lengkap di ucapkan.
.
..
.
.Tanpa menampik fakta bahwa seiring berjalan waktu, kebutuhan manusia semakin bertambah. Maka kebutuhan mendasar seperti hal hal biologis akan menuntut di penuhi.
Nafsu
Hasrat sex yang jarang di anggap sebagai kebutuhan mendasar perlahan menampakan wujud saat usia puber menjelang, tak terelak di rasakan juga oleh pria Tampan ini. Park Jimin menginjak usia 21 Tahun merasa jika hormone dalam dirinya bergejolak, otak dan tubuhnya yang dulu mulai berubah, saat pertama menginjakkan kaki di Ibu Kota, hanya satu tujuan hidupnya. Menjadi penyanyi dan penari terkenal sehingga memutuskan mengikuti audisi di berbagai perusahan artis hingga keberuntungan datang padanya.
Dulu, sejak menjadi trainer di Big Hit Ent. Ia hanya fokus mengasah bakat menari dan menyanyinya hingga menjadi tim Vokal dalam grupnya BTS. Dan terus menempa ilmunya hingga banyak pihak mengakui dirinya. Park Jimin sang Idol Internasional bersanding dengan anggota BTS lainnya.
Namun, fokusnya mulai goyah akhir akhir ini, malaikat dari Bangtan(julukan yang diberikan oleh fans untuk Jimin)
Mulai merasa ada yang berubah dalam dirinya. Ia yang dulu selalu menjaga mata tetap sopan pada wanita, sekarang tak bisa untuk segera memalingkan pandangan jika anak hawa melintas di depan matanya, bagian feminitas selalu membuat matanya bertahan di sana dalam sepersekian detik bahkan menit.Hingga menimbulkan gejolak aneh di dadanya dan juga di kesejatiannya sebagai seorang anak adam. Katakanlah Jimin sedang puber.
Puber yang berbahaya mengingat betapa casanovanya seorang Jimin BTS, sehingga dengan sekali lirik dan senyuman menggoda, maka birahinya akan segera di tuntaskan.
Jimin sebenarnya lebih suka bermain aman, salah satunya mengajak kekasih satu malamnya bermain nakal di salah satu ruang latihan gedung BigHit yang tentunya di lakukan secara sembunyi sembunyi.
Tapi malam ini Jimin agak teledor, Ia ketahuan having sex oleh anggota grupnya sendiri.
"Yoongi hyung, tunggu! Aku bisa jelaskan ini".
Hilang sudah minat Jimin untuk bersenang senang. Perempuan manis di pangkuan total di abaikan. Jimin beranjak mengejar Yoongi sambil merapikan celananya yang sempat melorot.
"Hyung Tunggu!".
Beruntung, refleks lelaki yang sering nge Gym itu sangat bagus, pintu genius lab yang hampir tertutup Ia tahan dengan kaki, tanpa membuang waktu menyelinap masuk tanpa permisi, dan mendapat hadiah berupa delikan tajam dari Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Treat Me Gentle(Minyoon BTS)
Random"Melewati ujung musim dingin yang begitu dingin Sampai hari-hari menjadi musim semi Sampai hari-hari dimana bunga bermekaran Tolong tetap tinggal Tolong tetap disini sedikit lebih lama" BTS - Spring Day Disclaimer : BTS belong to Bighit, Their Paren...