Chaerin p.o.v"Ssssss"
Aku melirik oppa yg mendesis lirih di ujung ruangan.
Aku sedang berada di Seoul untuk sebuah pemotretan. Jadi aku mampir ke agensi dan kulihat oppa sendiri di dalam studionya, ia memijat pergelangan kakinya. Dengan perlahan aku masuk ke dalam studio oppa, tak lupa aku menutup pintunya.
Sepertinya oppa begitu fokus akan kakinya sehingga ia tak menyadari keberadaanku.
"Sakitkah?" ku pegang pergelangan kaki oppa hingga ia berjengit kaget di tempat.
"Chae kau--"
"Aku sedang ada pemotretan oppa.. Karena itulah aku mampir.. Eh malah melihat oppa seperti ini" jujurku sembari memijat pelan pergelangan kaki oppa.
"Sigh.. Sss.."
"Yg sini sakit?" tanyaku sembari mencoba menekan titik yg membuat oppa meringis. Oppa hanya mengangguk.
"Sejak kapan?" tanyaku sembari terus memijit pelan kakinya.
"Nde?"
"Apa ini krena kejadian di OOAK tour?" Oppa hanya tersenyum kecil.
"Seharusnya oppa istirahat.. Kenapa malah mengerjakan ini itu dan menggelar tour lagi?" omelku.
"Kau tau benar alasannya Chae-ah.."lirihnya.
"Kau terlalu bekerja keras oppa.. Ayo ku antar kau pulang.."Lirihku. Oppa hanya terdiam menatapku.
"setelah ini aku dan Teddy--"
"Bisa jalan?" potongku cepat.
"Chae--"
"Kalau bisa jalan, ya jalan.. Kalau sakit nanti ku bantu" tegasku.
"Chae--"
"Eoh kalau oppa masih bersikeras aku akan kembali saja.." ketusku sembari menatap oppa kesal. Oppa sungguh keras kepala.
"Kemarilah.. Bantu oppa berdiri.." aku tersenyum kecil karena melihat oppa yg akhirnya setuju. Aku memakaikan sepatu pada kaki oppa, baru aku membantunya berdiri.
"Bisa jalan sendiri?"tanyaku lagi.
"Bisa.." Lirih oppa, tapi sedetik kemudian oppa hampir saja oleng. Langsung saja aku membantunya.
"Kalau sulit, katakanlah.. Jangan tinggikan gengsi oppa.." sindirku sembari membantunya berjalan.
"Bukannya gengsi.. Kaunya pendek Chae-ah.."
"Aku tak pendek oppa.. Aku hanya kurang tinggi" elakku.
"Helleh.." Aku tersenyum kecil. Aku membantu oppa masuk ke dalam mobilku dan mendudukannya di kursi samping kemudi.
"Mau ke rumah, atau apartemen?" tanyaku.
"Apartemen saja.. Aku tak mau melihat eomma khawatir karena kakiku.." Aku mengangguk mendengar jawaban oppa.
Ku lakukan mobilku meninggalkan basement.
"Chae-ah.."
"Ne oppa"
"Apa yg kau lakukan jika orang terdekatmu menyukaimu? Atau mengajakmu pacaran?" Aku terdiam dan melirik oppa sesaat.
Kenapa oppa menanyakan hal itu?
Apakah gadis yg oppa sukai dekat dengannya?
Dan apa dia mengajaknya pacaran?
Jika itu benar, berarti aku harus menyiapkan mental ku lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faith And Peace (completed)
FanfictionFaith And Peace Dua simbol yg melambangkan dua orang berbeda.. Perasaan yg tersembunyi.. Mencintai dalam diam.. ~Aku mencintaimu dan Hanya ingin kau bahagia~ ~Kau tak sepenuhnya bersamaku.. Dalam hatimu.. Ada dirinya~ ~Aku menyayanginya.. Hingga aku...