GADIS FILOSOFI PART 14

220 54 6
                                    


Setelah 2 bulan wkwkwk

Authornya lagi banyak masalah kemarin. Terus berakhir patah hati. Jadi updatenya kayak keong. Maafkan Daku.

oh iya, selamat Puasa!

***

Author POV

Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Tapi masih banyak anak sekolah yang masih mengobrol dikelas, bermain basket dilapangan, atau sekedar menyantap jajanan di kantin sekolah. Tidak terkecuali dua orang gadis yang sedang menikmati bakso khas kantin sekolah. Kinal dan Veranda.

"Nal, kamu kenapa sih bengong mulu.." Kata Veranda sambil menggetok pelan kepala Kinal.

"Ah, iya.. Bakso nya enak!" Balas Kinal sambil tersenyum memaksa.

Wajah Veranda masam melihat tingkah temannya didepan. Tapi wajah Kinal tidak kalah suram dengan Veranda.

"Ini masih soal ciuman kemarin?"

Kinal menggeleng. "Gak usah dipikirin, anggap aja itu gak pernah terjadi Ve."

Gadis berkacamata itu diam. ia menatap Gadis filosofinya yang sibuk mengaduk-ngaduk baksonya. Sedikit pun tidak ada disentuhnya dari tadi. Dan sekarang ia menyuruh Veranda melupakan kejadian yang mereka berdua sama-sama tau, ciuman itu memicu rasa yang tak sepantasnya menghampiri hati mereka.

Gadis itu masih diam. ia tidak bergeming. Hanya riuh gelak tawa dan berisik dari suasana disekolah yang menemani mereka.

"aku mau ke rumah sakit." Kata Veranda sambil membereskan barang-barangnya. Kinal langsung menoleh.

"A..aku boleh ikut?" tanyanya ragu.

"Kenapa?"

"Kenapa apa?" tanya Kinal balik.

"Kenapa mau ikut?"

Kini giliran Kinal yang diam.

"Jawab, kenapa diem aja? Aku gak bisa telepati" Kata Ve sedikit ketus

"Yah..aku Cuma mau lihat kondisi kakak kamu aja" Jawab Kinal sambil menunduk

"Yakin?"

Kinal mengangguk.

"Kamu gak naksir dokter nya kan? Aku tau dia ganteng"

Kinal langsung melonjak kaget.

"Mana mungkin Gadis Penghayal!" tawa Kinal. Dan sekarang Veranda tersenyum. Dia akhirnya bisa melihat tawa Kinal yang tidak kunjung hadir dari tadi.

"Yaudah bayar gih cepet" jawab Veranda masih pura-pura ketus.

"Enggeh ndoro~" Jawab Kinal sambil beranjak dari kursinya.

***

FLASHBACK ON

"Aku rindu.." begitulah isaknya dalam peluk Kinal. Seorang wanita yang baru saja terbangun dari mimpi-mimpinya akhirnya melabuhkan rindu yang tak berujung. Tepat kepada sosok yang sangat didambanya. Kinal.

"...Apa kabar Kinal?" Tanya Yona sambil melepas pelukannya. Ia menatap Kinal penuh arti. Suaranya yang masih terdengar parau memberikan desiran tersendiri kepada sosok gadis didepannya. Buktinya Kinal tak bisa menghentikan air matanya berhenti terjun bebas.

"Jelaskan.." ucap Kinal sambil menyeka air matanya.

"Aku tidak mengerti, bagaimana bisa.. skenario apalagi yang disiapkan Tuhan untuk ku?" Tanya Kinal masih terisak.

GADIS FILOSOFITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang