17 Oktober , pukul 20.00
Suara hewan malam yang samar terdengar dari hutan di belakang rumah. Kabut malam yang mulai turun perlahan diantara jajaran pohon pohon bambu diseberang sungai.
Sosok berajaket hitam bernama Aros tampak berdiri kaku dipinggir balkon kayu tanpa atap. Salah satu tangan-nya memegang sebuah benda berserat berwarna merah mawar.
Ditatapnya benda tersebut dengan ekspresi marah kemudian melemparnya tepat di batuan sungai.
Bersamaan dengan lemparan benda tersebut. Aros kemudian menatap langit dengan sorotan tajam. Ia terus memutarkan bola matanya ke kanan dan kekiri, mencari celah terang yang tidak termakan gelap.
Kemudian sebuah simpul kecil terukir jelas di wajahnya .
''Bulan Mati ''
''Bulan mati ke-63''
Sahut Titan dari belakang yang diam- diam mendengarkan perkataan Aros*********
Diwaktu dan tanggal yang sama, seorang pemuda bertopi berusia 21 tahun terlihat duduk di pojok dengan membawa tas putih di pangkuan nya.Tas tersebut berisikan camilan, satu set pakain hitam , handphone ,dan peralatan berkemah .Disamping ia duduk, terdapat seorang anak perempuan
berusia 5 tahun yang sedang asyik memainkan jepet merah di samping kanan rambutnya.Gadis kecil berambut pendek itu terlihat sangat menyukai jepet merahnya.
Pemuda tersebut menatap jepet merah milik anak itu tanpa ekspresi, tiba tiba pemuda itu merebut jepit tersebut dan menginjaknya dengan salah satu kaki-nya .
Gadis kecil itu terlihat kaget bukan kepalang, ia menangis tersedu-sedu menghadap punggung ibunya.
Ibu nya yang dari tadi sibuk berbincang dengan penumpang yang lain langsung memalingkan wajah ke sumber suara anaknya . Dengan cekatan , ibunya langsung menarik anaknya menjauh dari pemuda tersebut.
''Apa apan kamu ! ''Ketus ibu anak perempuan tersebut.
" Perhatikan anakmu " Jawab dingin pemuda tersebut .
Seisi Penumpang kini sedang menatap heran kedua pihak yang tengah berselisih dan seorang gadis kecil yang terus sesenggukan .
" Lalu mengapa kau menginjaknya ?! Asshhh yang benar saj---" sahut ibu tersebut .
Perhatian kepada para penumpang kapal , dimohon para penumpang untuk segera berkumpul di area kapal , kita telah sampai di tujuan pulau theous, terimalsih .
Kejadian tadi mungkin sudah tak dipedulikan lagi, semua kembali sibuk dengan urusan masing masing dan bergegas keluar kapal.
Begitu juga dengan ibu anak perwmpuan itu, ia segera meninggalkan pemuda tersebut dengan tatapan sinis.
.
.
.bersambung...