Nathan dan Ai adalah dua pribadi yang berbeda. Nathan adalah seorang cowok yang kemanapun ia pergi, selalu meninggalkan banyak hati yang hancur bergelimpangan di belakangnya. Ia mendekati cewek-cewek hanya karena ia merasa tertantang untuk menaklukkan cewek itu. Sekadar bersenang-senang. Dan cewek-cewek dengan sukarela mlemparkan diri mereka ke pelukannya, meskipun tau bagaimana akhir yang menanti mereka. Kemudian setelah bosan, cewek-cewek itu akan ia tinggalkan. Tak peduli bagaimana kabar cewek-cewek itu setelahnya.
Sementara Ai, ia hanya cewek biasa yang kebetulan berada pada waktu dan tempat yang salah. Yang keberanian serta mulut pedasnya membuat Nathan merasa tertarik. Semakin Ai menghindar maka semakin besar obsesi Nathan padanya. Dan Ai jelas-jelas nggak bisa menghindar karena Karin, sahabatnya, jadian dengan sahabat baik Nathan. Hal itu membuat Ai langsung jadi target Nathan, tak peduli dengan status Nathan yang tidak single. Karena dalam sekejap, Nathan telah mendepak ceweknya yang terakhir dan kembali jomblo. Dan dimulailah perburuannya.
Ai langsung kalang kabut ketika Nathan betul-betul menunjukkan kegigihannya. Bahkan rumor bahwa Nathan mengincarnya langsung menyebar ke seluruh kampus dalam waktu 24 jam seperti wabah penyakit. Kini setiap Ai melintas, seluruh mata menatapnya, bisik-bisik terdengar, bahkan parahnya sampai ada yang menjauhinya gara-gara tidak mau cari masalah dengan Nathan!
Hal itu membuat Ai mendidih. Benar-benar mendidih hingga ingin rasanya mencekik Nathan. Namun Karin terus mengingatkan Ai agar tidak cari mati. Terpaksa Ai cuma mengutuk di belakang cowok itu.
Tapi justru semakin didiamkan, Nathan malah semakin menjadi. Cowok itu mengiriminya SMS, meneleponnya, yang kesemuanya tidak digubris oleh Ai. Taaapppiiii... Itu nggak cukup untuk bikin Nathan mundur. Justru cowok itu makin gencar melancarkan jurus-jurusnya. Dan nekatnya lagi, cowok itu sampai bertandang ke rumah Ai!! Canggih memang, sampai-sampai Ai panik bukan kepalang.
Masalahnya, kedua orangtuanya sedang tidak di rumah. Ai langsung menunjuk Si Mbok untuk menghalau kedatangan Nathan. Ai memerintahkan Si Mbok untuk mengusir siapa pun cowok yang mencarinya dengan alasan ia sedang tidak enak badan. Si Mbok langsung tanggap dan mengangguk semangat. Bahkan sampai membawa sapu sebagai tamengnya!
Sementara itu, Ai sedang harap-harap cemas di kamarnya. Ia ingin kabur tapi Nathan sudah ada di depan rumahnya. Ai mondar-mandir gelisah. Mungkin ia memang harus pura-pura sakit. Ai menampar-nampar pipinya pelan agar memerah, kemudian memercikan sedikit air hangat di keningnya dan memasang wajah lusuh khas orang sakit. Terbatuk-batuk sedikit agar lebih meyakinkan. Siapa tau Nathan menerobos masuk dan berkeras ingin menjenguknya.
Benar saja, Nathan ingin bertemu dengannya. Dengan alasan khawatir, cemas, dan entah apa lagi yang tidak Ai pedulikan. Dia cuma mau agar cowok itu pergi!
Dengan membulatkan tekad, Ai turun ke ruang tamu untuk menemui cowok itu. Ai melongo sewaktu melihat Si Mbok lagi ngobrol akrab sama Nathan. Disuruh ngusir malah ngobrol! rutuk Ai dalam hati. Dan parahnya lagi, Ai malah diomelin sama si Mbok lantaran nggak mau ketemu Nathan!
“Cowoknya udah baik gini mau ngejenguk kok ‘ndak disapa toh,” kata si Mbok, membuat Ai cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL... AS EVER
Teen FictionNathan dan Ai adalah dua pribadi yang berbeda. Nathan adalah seorang cowok yang kemanapun ia pergi, selalu meninggalkan banyak hati yang hancur bergelimpangan di belakangnya. Ia mendekati cewek-cewek hanya karena ia merasa tertantang untuk menaklukk...