Jangan jadi siders yaa...😂
Bila perlu follow saya supaya kalau saya publish cerita baru teman-teman dapat notifnya😂Baca juga:
Oke??? Oke dong wkwk
Happy reading!!!
---
Melihatmu aku serasa bercermin
Kita dua orang asing yang sedang patah hatinya
Jadi, bolehkah aku menggenggammu?
~Arya, Dua Cincin~Pagi ini langit terlihat cerah. Ada juga suara kicauan burung yang semakin memperindah suasana. Komplek perumahan ini memang sangat asri. Banyak pohon dan tumbuh-tumbuhan yang tertanam di sekitaran rumah.
Dengan berat hati Ratih melangkahkan kakinya keluar rumah. Wajahnya menyiratkan kesedihan, yang pasti akan dirasakan wanita manapun saat berada di posisinya.
"Mas lupa." ia menatap nanar layar ponselnya nanar. Memang ini juga salah Ratih, tiap Raka menelepon ia tidak pernah mengangkat.
Tangan lentiknya meraih gagang pintu untuk mengunci rumah ini. Rumah Aryo yang dihadiahkan oleh Arya. Hanya beberapa bulan Aryo tinggal disini. Tepat sebelum Arya menikahi Viana, wanita yang mereka cintai.
Ceklek.
"Sudah terkunci." ucap Ratih saat memastikan pintu sudah terkunci rapat. Kemudian pandangannya mengarah ke arah mobil yang sudah ada di luar gerbang.
"Ayo! Aku ada rapat pagi ini. Kita harus berangkat lebih cepat." seru Arya yang mendongak ke arah Ratih lewat jendela mobilnya.
"Iya, tunggu." Ratih berlari kecil menuju mobil Arya. Dibukanya gerbang itu lalu ditutup kembali.
"Ayo." ucap Ratih setelah berhasil duduk di samping Arya.
"Doakan rapatku pagi ini mulus ya. Banyak masalah di kantor akhir-akhir ini, kadang aku mulai jengah."
"Iya aku doakan."
Arya hanya mengangguk sambil menyunggingkan senyumnya, namun pandangannya tetap lurus memandangi badan jalan.
Hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Cincin (SEBAGIAN PART DIUNPUBLISH) Baca Ceritaku Yang On Going
RomanceFollow dulu baru baca ya, sobat gemas🧡 Ketika cinta harus diuji. Dengan apakah harus menaklukkannya? Ratih harus berbagi suami dengan Ratna, si wanita yang mengidap kanker stadium 3. Ditambah lagi dengan kehamilan Ratna yang membuat keluarga Raka a...