Chapter 1

32.7K 227 5
                                    

Harry terus menatap gadis itu, matanya tak lepas dari tubuh sexy Bella, Harry pun segera mendekatinya terlihat gadis itu sedang menangis sambil memeluk lututnya, Harry mengangkat lembut dagu gadis itu, memaksanya untuk menatapnya dan gadis itupun terpaksa mendongakan wajahnya matanya memerah akibat menangis terus, sebuah senyum licik terukir di wajah Harry, dengan segera Harry melumat bibir pink gadis didepannya tak peduli sekalipun gadis itu terus menolak dengan menggelengkan kepalanya kesana-kemari, Harry yang tak peduli terus saja menghisap dan menggigit kecil bibir Bella hingga Bella tanpa sadar ikut membalas ciuman Harry. pun bergegas menggendong gadis itu tanpa melepaskan pagutan bibir mereka dan menjatuhkan gadis itu diranjang.

Harry pun dengan segera melepaskan dasinya dan mengikat kedua tangan bella dengan dasinya dan menaruhnya diatas kepala Bella.

Bella POV

Setelah selesai mengikat tanganku tangan daddy beranjak turun menarik paksa bra ku hingga kini hanya tersisa celana dalam yang menutupi tubuhku.

“daddy..”

“sshh.. diam little girl."

"Mmphh.."

Daddy kembali mencium bibirku kali ini aku membalas ciumannya, dia melumat dan menggigit bibir bawahku, akupun membuka mulutku dengan itu lidah Daddy langsung masuk ke mulutku dan mengabsen rentetan gigiku, tanganku gatal ingin rasanya menjambak rambut keriting milik daddy namun Daddy terus menahan tanganku tetap berada diatas kepala.  Ciuman daddy turun ke rahang dan leher dia menghisap leherku menyisakan tanda kepemilikan disana.

“Ahhh daddy...” aku menggerang nikmat.

Sementara itu tangan Daddy sibuk memilin-milin payudara kiriku dan kemudian memasukannya kemulutnya dan mengemutnya seperti mengemut permen, tangan kanannya bergerak meremas remas payudara kananku sementara satu tangannya bergerak melepas celana dalamku dan menggoda miliku disana yang sudah sangat basah.

“Nghhhh daddy..ahhh.” aku hanya bisa mendesah tertahan.

“Yashh.. ahhh fasterrr daddy..” namun sedetik kemudian Daddy menghentikan seluruh aktivitasnya ditubuhku membuatku frustasi karena aku hampir mencapai klimaks, dan tak lama kemudian Daddy beranjak pergi dari kamarku dengan keadaaan aku yang masih terikat dengan tubuh naked.

“Daddy..” aku hampir saja menangis
Daddy kembali dengan membawa sebuah cambuk berwarna pink, dan berbagai alat-alat lain yang tidak kuketahui namanya dia berjalan ke arahku dan kemudian membalik tubuhku.

Ctarrrr..

Satu cambukan mendarat di punggungku, rasanya sakit sekali.

“Aww.. sakit Daddy.” aku hanya bisa merintih, pipiku sudah basah oleh air mata. Namun sepertinya Daddy tidak peduli dan kembali melayangkan cambuknya.

Ctarrrrr!

“Aww.”

“Berhitung sampai 5 untuk Daddy, ini hukuman untukmu little girl karena telah melanggar aturan,” Daddy berkata pelan namun penuh penekanan.

Ctarrrr!

Cambuk itu kembali mengenai tubuhku rasanya sangat sakit.

“Satu.”

Ctarrrrr

“D-dua aww..”

Daddy tetap tidak peduli denganku, aku masih terus menangis.

Cttarrrr

“Ttigaa.. daddy” rasanya sangat perih seluruh tubuhku seperti mati rasa, namun daddy belum juga menghentikan aksinya.

Ctarrr

“Empat awww.”

Ctarrr..

“Li..ma.”

Setelah selesai menghitung sampai lima daddy denga segera membalik tubuhku yang rasanya sakit semua.

“Daddy awh..” aku merintih pelan, namun daddy sepertinya tak peduli dan tak lama kemudian aku merasakan kakiku diikat ke sisi-sisi ranjang sehingga kini posisiku mengangkang.

“Daddy please..”

“Diam kau jalang kecil!” Daddy menyentaku, akupun tak berani menatapnya lagi, aku takut sangat takut sekali dengan Daddyku, ini bukan Daddy yang aku kenal, Daddy yang aku kenal sangat menyanyangiku dan tak membiarkanku disakiti oleh siapapun, namun kini dia bahkan menyebutku dengan jalang, apakah selama ini aku jalang kecilnya?

Detik selanjutnya Daddy memasangkan penutup mata sehingga kini aku tak bisa melihat apa-apa.

“Daddy awh.. bella takut gelap Daddy tolong,” rengeku kepada Daddy.

“Diam! Atau kau mau daddy cambuk lagi” Daddy membentaku, sekarang aku tak lagi berani bersuara lagi.

“Awww.” putingku terasa sakit, sepertinya Daddy memasang penjepit puting di payudara kananku, ini sangat sakit namun aku hanya bisa menahannya dan menggigit bibir bawahku sekuat tenaga.

“Awwhh.” kali ini giliran puting kiriku yang kena penjepit dari daddy, namun sepertinya Daddy tetap tak menghiraukan erangan kesakitanku.

“Hiks..hiks..hikss mpph.” sebuah benda kenyal mendarat tepat dibibirku melumatnya pelan sangat pelan hingga aku hampir kembali terbuai olehnya. Ciuman Daddy turun ke rahangku lalu leherku, Daddy menghisap keras disana yang pasti akan meninggalkan bercak  merah.



Sorry for typo ngk sempet dicek lagi..

Jan lupa vote and comment

Daddy - Harry StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang