2 - Because I Love You

28.1K 1.9K 80
                                    

Aifa mengemudikan Ferrarinya dengan tenang meskipun kejadian rumah yang nyaris terbakar menghantui isi pikirannya. Tapi Aifa menepisnya. Saat ini ia mulai fokus dengan rutinitasnya.

Dibelakang Aifa ada salah satu bodyguard atau bisa di bilang pengawal pribadi Aifa yang mengikutinya kemanapun ia pergi bahkan memastikan Princess Hamilton itu sampai ditempat tujuan dengan selamat.

Seorang bodyguard yang menjadi kepercayaan Fandi bernama Laurent. Wanita berusia 30 tahun lebih muda dari Aifa dan berkebangsaan Inggris. Laurent memutuskan mengabdi pada keluarga besar Hamilton setelah bertemu Ayesha beberapa tahun silam di kota London dan mengikutinya hingga ke Indonesia.

Mobil sport berwarna ungu itu memasuki bassement F'A group. Sebuah perusahaan ternama di bidang otomotif, alat berat serta agribisnis yang menjadi tempat Aifa bekerja selama 5 tahun ini.

"Kak Laurent. Katakan pada Daddy, Aifa sudah sampai di kantor ya. Aifa masuk dulu."

"Baik Nona muda." Aifa meninggalkan Laurent yang ia anggap kakak sejak dulu meskipun usianya lebih muda darinya. Aifa mengecek jam di pergelangan tangannya. Masih ada waktu 8 menit untuk segera absen masuk kerja di lantai atas.

Aifa memasuki lift hingga beberapa pekerja pria dan wanita menyapanya dengan ramah bila bertemu dengan Aifa, sosok wanita yang merupakan putri mantan presdir ternama di HM Corporation dimasalalu bernama Fandi Hamilton.

"Selamat pagi Mbak Aifa."

"Pagi."

"Apa kabar Mbak?"

Aifa tersenyum manis. "Alhamdulillah Aifa baik. Kalian sehat kan?"

"Sehat Mbak."

"Alhamdulillah sehat."

"Apakah kalian ada mendengar kabar Tuan Rex pulang ke Indonesia?" tanya Aifa santai. Raut wajah ceria dan senyum yang diperlihatkan oleh beberapa pekerja pria dan wanita tadi seketika meredup secara perlahan. Aifa masih memasang raut manis. Ia tidak memperdulikan ketika saat ini suasana mendadak canggung.

"Aifa tahu kok ini pertanyaaan Aifa yang sudah tak terhitung lagi sejak dulu. Tapi Aifa cuma ingin tahu saja. Siapa tahu kalian ada yang mengetahui kabar Tuan Rex."

Salah satu pekerja wanita yang memaklumi betapa cintanya Aifa pada Rex pun tersenyum sopan.

"Maaf Mbak. Saya ataupun lainnya tidak ada mendapat kabar apapun dari Tuan Rex."

"Iya Mbak betul."

"Betul itu Mbak."

"Coba sabar Mbak. Atau Mbak bisa tanyakan hal ini sama adik tirinya."

"Aifa sudah tanya kok." lontar Aifa lagi. "Tapi dia juga tidak tahu."

Ting! Pintu lift terbuka. Satu per satu para pekerja yang tidak berkomunikasi dengan Aifa pun akhirnya keluar dari kotak besi itu lalu mulai memasuki ruangan kerja dan kubikel masing-masing sesuai posisi mereka.

"Mbak Aifa yang sabar ya. Ada saatnya kok Mbak akan ketemu Tuan Rex."

"Begitu ya? Aamiin. Semoga saja." Aifa kembali ceria. "Kalau begitu Aifa masuk ruangan dulu ya. Jangan lupa siang ini kita ada rapat! Asalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam."

"Wa'alaikumussalam Mbak." Sepeninggalan Aifa, dua orang pekerja pria dan wanita itu hanya menggelengkan kepalanya. Mereka memaklumi seorang Aifa yang begitu menanti dan mencintai Rex sejak dulu dibalik sabar dan cerianya.

"Saya salut sama Aifa Pak."

"Iya Mbak. Sama saya juga. Cintanya hanya untuk Rex. Padahal setiap hari banyak OB yang mengantarkan bingkisan dari para pria yang ngefans sama dia ya."

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang