pertemuan

22 3 2
                                    

seorang gadis berbadan mungil tengah berjalan menyusuri jalan menuju rumah nya, dia adalah anak yang baik dan tidak banyak meminta

namun semesta tidak berpihak dengan nya

nama nya alya, dia selalu ceria dengan senyuman yang terus terlukis di wajahnya

"tak kan ada yang tau bahwa di balik senyum nya dia menyimpan rasa sakit yang begitu dalam "

kini alya sudah sampai di depan tempat tinggal nya, dia tinggal bersama bibi nya

orang tua nya pergi karena bercerai

*ALYA!! KENAPA KAMU TERLAMBAT LAGI HAH?!*
*iya bi maaf, tadi ada pelajaran tambahan*

lalu bibi nya menjambak rambut nya dan memukuli nya dengan botol bekas minuman

*cepat alya!! sebentar lagi kekasih ku datang!! kau tau jika dia melihat semua ini, kau akan ku masuk kan dalam gudang itu SELAMA LAMA NYA!

alya membenarkan kacamata nya lalu mulai bekerja, tentu saja dia sangat takut
karena alya pernah trauma oleh sebuah kejadian dimana orang tua nya

ingin mengubur alya hidup hidup. di dalam gorong gorong bekas sumur tak terpakai, beruntung nya ada warga yang melihat kejadian itu

tapi peristiwa itu cukup untuk membuat alya takut dengan tempat tempat sempit.

***
kini alya sudah selesai dengan tugas nya.
dia menatap langit dengan begitu mesra

*tuhan kenapa kau menciptakan ku di situasi yang tak kan seorang manusia pun yang sudi*

air mata nya mengalir ke pipi nya
tentu saja hati nya
begitu perih,

Dia mulai menghapus kasar tetesan air mata di pipi nya

*ayo alya, kamu itu tidak boleh cengeng*
kata kata yang selalu dia ucapkan kepada diri nya ketika sedang sedih

tidak terasa malam kian larut, alya pun memutuskan untuk ke kasurnya tetapi niatan itu tidak jadi di lakukan nya

karena dia mendengar suara ribut di ruang depan

*//BRUKK//*

ada suara terjatuh dari ruang depan
alya bergegas keluar dari kamarnya dan di sana lah bibi nya

bibi nya mulai merapalkan sumpah serapah yang tak jelas, hampir mirip seperti bergumam

dia mulai menggotong bibi nya ke kamar, melepaskan sepatu nya dan menyelimuti nya

lagi lagi bibi nya di sakiti oleh pria, *kasian bibi sudah berapa banyak uang yang dia habiskan untuk semua laki laki yang di kencani nya*

dia berjalan keluar lalu menutup rapat pintu kamar bibi nya

setelah itu dia pun mulai merebahkan badan nya, menutup mata dan mulai masuk ke dunia yang indah

dunia yang indah pasti nya
yang tak akan ada tangis di dalam nya.

***
*hei kau siapa? *

laki laki itu hanya tersenyum dan menarik lengan kecil alya

entah kenapa alya menurut saja
laki laki itu mulai bicara

*sebentar lagi ya, masih banyak tugas yang harus ku kerjakan
kamu harus kuat, alya harus tegar. oke*

laki laki itu mengedipkan mata nya
alya bingung, siapa dia dan dari mana dia tau nama alya

laki laki itu pun mulai berdiri meninggalkan alya di padang rumput dengan banyak kupu kupu di sana

seperti taman tapi lebih seperti surga

entah kenapa hati alya bergejolak
rasa nya dia ingin menahan kepergian laki laki itu

dia ingin mendengar suara laki laki itu
dia ingin duduk di samping nya lagi dan lagi

seperti candu bagi nya

*rasa nya seperti sudah lama tidak bertemu, tapi aku sendiri bahkan tidak pernah mengenal nya* aneh gumam alya

lalu gerimis mulai turun kemudian terdengar suara guntur

sangat nyaring memekik kan telinga

*//BYURR//*

ALYAAA!! aku menyekolahkan mu itu pakai biaya tau!!

seketika alya sadar bahwa dia hanya bermimpi dan tentu saja kini badan nya basah

*maaf bi aku segera berangkat*
* ya cepat pergi sana aku tidak ingin melihat mu terlalu lama*

(aneh biasa nya bibi tidak akan membiarkan ku berangkat sekolah)

gumam alya dalam hati seraya bersiap siap untuk berangkat kesekolah

tempat ternyaman di muka bumi ini
dimana dia bisa bermanja manja dengan waktu

sendiri tapi menyenangkan

***
hari ini adalah pelajaran yang kurang alya minati
dimana setiap siswa di haruskan untuk berkelompok

yup olahraga, tak akan ada yang memberi tempat untuk alya
jadi dia hanya duduk di pinggir lapangan dan merelakan diri nya di bully

entah kenapa guru guru di sini seperti biasa melihat perlakuan kasar murid murid nya

guru nya tak pernah membela nya
semua orang seperti membenci nya

*aduh*
alya tiba tiba tersungkur, kacamata nya entah jatuh kemana

ada seseorang yang entah memang ingin menyakiti alya atau ini hanya ketidak sengajaan yang pasti cahaya yang masuk ke kornea nya mulai redup

***
sedari tadi laki laki itu duduk di samping alya
mungkin rasa bersalah nya begitu besar
sampai sampai dia rela bolos hanya untuk menjaga alya

alya terbaring dengan mata tertutup tanpa pernah berniat untuk bangun seperti nya

*alya? kenapa kamu kesini
ini bukan tempat kamu*

(laki laki itu lagi)
*umh aku tidak tau kenapa.
kamu siapa? *

*aku kevin masa depan mu,
kamu sedang ada di alam yang berbeda
sepertinya hampir menyusul ku, apakah kamu rindu dengan ku? hahaha... *

alya mulai mencubit lengan kevin
*jangan gila bodoh*

*hehe maaf* sambil mengelus lengan nya yang di cubit alya

*kembalikan aku, ku mohon*
*kenapa kamu ingin pulang? *
*aku ingin bertemu bibi*

*baiklah*
lalu kevin menutup mata alya

sekejap gelap namun tergantikan oleh sinar terang dari jendela uks

tiba tiba dia melihat sosok laki laki sedang memegang tangan nya

alya ingin memarahi nya tapi melihat dia tertidur seperti itu alya jadi tidak tega

*bangun sudah siang*
kata alya sambil memukul lemah pundak laki laki itu
*owh sudah bangun ini kacamata mu*

lalu laki laki itu pergi
dan meninggalkan banyak tanda tanya dalam benak alya

*laki laki di sini mulai stress*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not "priority" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang