ALLAH BERSAMAKU, ALLAH BERSAMAKU

984 326 242
                                    


Masjid Agung Alepo

Ketika itu hari masih terang, Senad sedang berjalan kaki di sebuah ladang di daerah Alepo. Sejak perang berkecamuk banyak petani yang tidak lagi mengurus ladangnya karena mereka bergabung bersama para pejuang, dan ada juga yang tidak mengurusnya karena takut dengan kondisi peperangan yang terjadi. Mereka kuatir menjadi korban dari perang saudara yang makin sengit dan menjadi-jadi.

Senad terus berjalan di ladang sendirian. Tiada satu pun orang yang ia lihat. Tiba-tiba ketika Senad sedang berjalan sekelompok orang Suriah muncul, beberapa saat sesudah kemunculan orang-orang Suriah itu secara mendadak tentara-tentara revolusioner yang memegang senjata api muncul mengepung mereka. Satu persatu semua orang disuruh menyerahkan dokumen pribadi mereka ke tentara revolusi.

Dalam kondisi seperti itu, tiba-tiba Senad teringat apa yang dilakukan oleh nabi Musa ketika ia dan balatentaranya dikejar oleh Fir'aun, kala itu pengikut-pengikut nabi Musa yang melihat Fir'aun dan balatentaranya makin mendekat sehingga mereka panik. Mereka berkata kepada nabi Musa," Sesungguhnya kita akan benar-benar tersusul." Kemudian nabi Musa berkata kepada para pengikutnya,"Sekali-kali tidak akan tersusul, sesungguhnya Allah bersamaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku."

Senad merasakan kalimat itu membuat ia senantiasa disertai oleh Allah, dilihat, dan disaksikan oleh Allah SWT di mana saja dan kapan saja. Senad pun berkata,"Allah bersamaku, Allah bersamaku." Sambil berharap semoga ia tidak mendapatkan masalah dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh tentara revolusiner.

Para tentara revolusioner kemudian mengambil semua dokumen dari orang Syiria tanpa terkecuali, sementara ketika mereka melalui Senad, Senad sama sekali tidak diminta untuk menyerahkan dokumennya. Bahkan diperiksa pun tidak. Ia dibebaskan melewati pemeriksaan itu tanpa ditanya sama sekali.***



Qs. Asyu'ara : 60-62

Sebagaimana yang dikatakan oleh Syeikh Imam Abdul Halim Mahmud, Syeikh al-Azhar University, Kairo.

5700 KM Menuju SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang