Sepanjang jalan , gue dan Revin tidak membuka suara satu sama lain, sampai di suatu tempat.
Sebenarnya tadi gue sempet takut. Kalau dia bakal bawa gue ke hotel beneran.Ini malah dia membawa gue ke toko perhiasan, Revin turun setelah itu gue juga ikut turun. Baru juga mau tanya..
" Revin......" belum selesai bicara Revin udah maen gandeng tangan gue dan membawa gue masuk.
" ngapain kesini??" tanya gue udah ngga tahan lagi.
" beli cincin lah, buat besok kita nikah." kata Revin santai baget itu,
" ouh..." gue ber oohh riya aja.
Kita berhenti di salah satu toko yang cincinya menggunakan berlian semua. Kalau dilihat harganya sangat mahal.
" liat tuh, mau pilih yang mana?" tumben ngomong halus.
" gue yang milih ini??" gue malah tanya balik. Buat pastiin aja. Ntar kan repot kalau dia nyuruh gue yang bayar, gue kan gak bawa uang.
" iya, lo mau yang mana?? " katanya , baik baget deh hari ini
Gue yang disuruh milih ya langsung milih, yang gue mau.
" itu, gue mau yang itu." gue nunjukin pakai jari telunjuk gue.
Lalu si pelayanya mengambilkan sepasang cincin yang gue mau tadi.
" bagus kan??" gue kagum si, pasti mahal ini tapi biar lah sekalian meres duit tu orang.
" aduh, yang lain aja ya ini kurang cocok deh, harganya juga mahal ini. Dompet gue bisa ludes." oceh Revin sambil memutar mutar cicinnya.
" nggak, pokoknya gue mau yang ini , titik tanpa koma." gue kekeh mau yang itu.
" sayang, yang lain aja ya??" katanya merayuk lah tu.
Sayang?? Yang bener aja. Mau muntah gue dengernya...
" nggak, aku mau yang itu, titik.!!!!!" tapi gue tetep kekeh pada akhirnya dia nyerah juga kan.
" oke, lah. Mbak saya beli yang ini!!" katanya ,dan gue tersenyum menang.
Setelah selesai, beli cincin , Revin gandeng tangan gue lagi dan menuju ke kasih untuk membayarnya. Setelahnya masuk ke mobil, dan berjalan .
" kita turun di , perempatan jalan ya!" gue laper jadi gue ngajak makan
" ngapain??" tanyanya , emang dasar cowok nggak peka.
" makan lah , gue laper." gue lirik dia yang fokus nyetir.
Sampai diperempatan kita berhenti , untuk makan sebentar, perut gue udah ngga bisa ditahan sampai rumah. Daripada maag gue kambuh, mending gue makan disini.
" mas.... Pesen nasi goreng sosisnya satu ya, yang super pedes." gue teriak tujuannya agar nyampe ke tukangnya.
" oke, mbak.... Masnya mau pesen apa??" tanyanya.
" Revin.. Lo mau pesen apa..?" gue nanya dia sibuk dengan hanphonya.
" gue , sepiring aja lah samu kamu .sayang!" dia bilang sayang ke gue. Beneran nih. Gue aja sampai bergidik ngeri.
" tapi, punya aku pedas, emang kamu suka pedes??" gue nanya malah di anggurin. Kesel deh.
" mas yang tadi ngga jadi pedes ya.!!" Revin mendesah kecil.
Gue si gapapa kalau ngga pedes, daripada ntar Revin pingsan gara gara nasi pesenan gue kan lebih ribet...
" gue mau , kalau udah nikah nanti, lo jangan panggil gue pake bahasa lo-gue." katanya ditelinga gue yang jadi mrinding .
" trus ,apa? Sayang, cinta, byby, sweety, hanny, gitu?" gue langsung ngegas aja. Ngga perdulu dia ngomong apa.
" terserah!!!!!" idiihh kayaknya dia marah itu. Dasar cowok ngambekan ngeselin juga.
Tak lama , pesenan gue pun sampai juga. Karna sangat lapar jadi gue langsung makan.
" Revin.... Nih makan dulu!" gue nawarin supaya dia berhenti main henphonya.
" gue maunya, disuapi??" dasar modus itu. Sejak kapan jadi manja. Perasaan belum nikah deh. Eh udh manja manjaan gimana nanti kalau udah nikah.
Drrtttttt. Drrrtttttt...
Henphone gue berdering. Gue mengambilnya, tertera nama mamah di layar.
Mamah is calling you.....
" hallo?" suara di seberang sana. Sengaja gue speaker biar Jelas. Soalnya gue lagi makan dan hp-nya gue taruh di meja.
" iya, ma? " jawab gue sambil makan sesendok.
" kamu lagi sama , Revin kan?" tanyanya.
" iya , ma ini aku lagi makan.." baru juga gue mau jawab udah keduluan.
Ma? Dia panggil mamah gue ma?
Nyadar tu?" kalian lagi dimana?"
" lagi makan ma.!" gue jawab apa adanya aja si.
" sayang , suapin aku dong. " kata Revin , dasar modus dia sengaja ini mah biar kedenger sama mamah.
" kalian lagi manja- manjaan ya. Kalau gitu mamah tutup telponnya ."
Tuuttttt tuuuuuttttt......
Mama menatikan telphonya sepihak. Gara gara Revin tadi, pasti mama mikirnya gue lagi manja manjaan sama Dia. Padahal mah nggak.
Setelah selesai makan , gue dan Revin langsung pulang. Karna rumah kami tetanggaan, Revin berhenti di perbatasan rumah kita. Gue turun mobil langsung masu rumah tanpa menghiraukan Revin.
~o0o~
Hallo gay.... Ketemu lagi....
Ternyata mereka ngga jadi ke hotel. Tapi bagus lah
Ternyata mereka ke toko perhiasan.....
Tapi kayaknya di part selanjutnya ada hotelnya nih......
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinikahin Musuh (Revin×Marsya)
FanfictionKalian tau gimana rasanya kalau dijodohin sama musuh sendiri. Dan kita nikah.?? Revin dan Marsya mereka adalah musuh dari SMP, padalah mereka temen dari kecil. Hanya karna masalah sepele mereka jadi musuhan. Tapi nyatanya sekarang mereka nikah. Gima...