Lyra(Fake Love ):Min Yoon Gi

105 10 5
                                    

Rasanya baru kemarin.

Lily, gadis yang selalu mengekori Yoon Gi. Mengganggu lebih tepatnya. Mengikuti kemana pun pria itu pergi, merecoki berbagai macam pertanyaan aneh yang tak pernah pria itu pikirkan. Merubah susunan nada pada partitur yang dikerjakan Yoon Gi semalaman Tanpa tidur.

Yoon Gi kesal? Tentu saja, tapi ia bisa apa? Memarahi gadis itu tak ada gunanya.

Hanya dianggap angin lalu, masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.

"Yakk!"

Seru Yoon Gi. Pria itu mendengus sebal, saat gadis itu dengan santainya mematahkan puntung rokok yang akan pria itu nyalakan.

"Tidak boleh Min Yoon Gi, tidak boleh," ucap gadis itu, nadanya mirip anak kecil yang melarang adiknya berbuat nakal.

"Eh, Hei! Kim Lily kau?! Aakhh! "

Yoon Gi mengerang frustasi saat gadis itu mengambil sebungkus rokok dan memuntahkan isinya ketempat sampah.

Ya tempat sampah.

Gadis itu membuang semua stok terakhir rokok milik Yoon Gi.

Benar benar luar biasa bukan?

Lily hanya terkikik geli. Menurutnya ekspresi Yoon Gi saat ini sangat lucu dan menggemaskan.

" Kenapa tertawa? Apanya yang lucu, hah?! Pergi sana bersama Jung kook. Kalian berdua sama sama pengacau ."

Pria itu melengos, mendudukkan dirinya di depan pianonya. Memunggungi Lily.

" Tidak mau! " Gadis itu menduduki kursi yang kosong di samping Yoon Gi.

" Kenapa? Kalian berdua bertengkar?" Yoon Gi melirik Lily yang terdiam dengan wajah tertekuk.

Melihat gelagat itu, Yoon Gi simpulkan jika ia benar, " kalian kekanakan sekali" cibirnya

" Jungkook itu menyebalkan___" Adu Lily menggebu, penuh emosi.

" Aku setuju."
Sahut Yoon Gi asal. Mulai menekan tuts pianonya

" ___Ya, sama menyebalkannya dengan kakaknya. " lanjut Lily kesal melirik Yoon Gi.

Yoon Gi tersedak, lalu membuka matanya. Konsentrasi yang pria itu usahakan buyar begitu saja saat Lily berkata asal.

"Kenapa kau selalu menggangguku sih?! Pergi sana, aku harus menyelesaikan lagu ini." Yoon Gi memijit pelipisnya. Pening.

"Setelah itu aku dengar lagu mu ya?"

" Tidak " Yoon Gi mulai menggiring gadis itu menuju pintu, kesabarannya sudah habis.

" Satu lagu saja, Yoon." Gadis itu menahan langkanya. Membuat Yoon Gi kewalahan .

" Tidak."

" Kalau lagunya sudah selesai boleh ku dengar? " Gadis itu menatap penuh harap.

' Masih menawar rupanya,'

" Tidak, Ly ."

"Huh, Menyebalkan."

"..."

Dengan susah payah pria itu berhasil mendorong sampai depan pintu. Dengan satu putaran knop, pintu terbuka. Membuat Lily tergelak panik, " Kalau begitu ajari aku main piano, Ya? Ya? "

"Tidak mau." Yoon Gi mulai menutup pintu namun kaki gadis itu menahannya.

Yoon Gi merotasikan bola matanya malas saat melihat tatapan memelas, memohon pada Yoon Gi
" Apa lagi? "

"Ini..."

"..."

Gadis itu tergesa mengaduk isi tasnya. Detik berikutnya sebuah permen kuning teracung mengisi pandangan mata Yoon Gi, membuat pria itu menyergit bingung

" Ini untukmu," Lily menarik tangan Yoon Gi " untuk terapi mu dari ketergantungan rokok. "

'sampai sebegitunya...'

" Jaga kesehatan ya, jangan bakar paru paru mu dengan benda itu, kasihan JungKook jika kakaknya kenapa kenapa. "

"..."

.
.
.
.
.
.
.

Ya rasanya baru kemarin,

Sampai Yoon Gi tersadar jika kejadian yang menurutnya menjengkelkan itu, tak akan pernah terulang lagi. Sampai kapan pun takkan pernah.

Ia akan merindukannya.

Karena Yoon Gi tahu.

Lily tak akan pernah mengganggunya saat bermain Piano atau saat pria itu membuat lagu.

Yoon Gi tahu betul,

Karena saat langit mendung akhir musim gugur. Angin menerbangkan semerbak aroma mawar di tanah basah dari pemakaman Lily.

.
.
.
🍃
🍃
🍃
Untuk 'R' yang ku rindukan.
Yang kami rindukan, yang telah berdamai di surga.

This is story for you

I Miss you so much, my Bestfriend
💜💜💜💜

Lyra: Fake LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang