2. Sedikit demi sedikit

115K 4.1K 67
                                    

Bela POV

"Ahh. Ay.. "
Aku mendesah keenakan.

"terus Ay"

Firman semakin menekan memanjakanku.
Aku mencengkram sprei yang ada di sampingku.

Sungguh ini sangat nikmat.
Ya, sesuai janjinya. Dia memijatku dengan tangannya yang besar dan sangat mantap saat menekan titik-titik ototku yang kaku.

"kau sepertinya terlalu keras menghadapi hidup"
Ucapnya menekan bahuku.

"kau yang membuatku keras melawannnya"
Ucapku mendesah yang membuatnya terkekeh.

"Kau seperti wanita menyedihkan"
Ucapnya lagi yang membuatku mencengkram sprei semakin kuat.

"tak masalah, karena kau juga menyedihkan. Bukankah kita pasangan yang cocok?"
Ucapku membalikkan badan dan terpampanglah buah dadaku yang menggantung.

Mata Firman terlihat tak berkedip, ada gairah di bola matanya.

Saat dia akan memegangnya, aku mencegahnya dan ku letakkan di atas bahuku.

"oops. Kau belum memijatku seluruh badan, dan sekarang bahuku perlu kau berikan sedikit pijatan dari tanganmu Ay"

"Kau sungguh istri cerdas"
Ucapnya dengan memijat bahuku dari arah depan.

Aku memejamkan mata sambil tersenyum.

Tanganku dengan menggoda mengusap dada bidangnya dan membuatnya menatapku.

"sekarang bagian mana lagi yang mau ku pijat? "
Tanyanya sambil mencengkram sprei.

"perlu ku ancungi jempol pertahananmu honey"
Ujarku sambil menggigit bibirku menggoda.
"pijat sesukamu"
Ujarku

Firman tanpa peringatan langsung mencengkram payudaraku dan menjilatnya.

"owhhh"
Aku meremas rambutnya dan merasakan basah di bagian bawahku.

"Ay.. Tak perlu seperti itu"
Ucapku sambil melumat bibirnya yg tipis menggoda.

"aku butuh pelepasan"
Ucapnya terengah.

Aku memegang juniornya dan ku urut sambil memainkan ujungnya.

Firman blingsatan dan berakhir menenggelamkan wajahnya di leherku.

Dia menggigit leherku saat mencapai kepuasan.

Aku bermain dengan dua telur yang menggantung di bawahnya.

Firman kembali menegang dan aku tersenyum kemenangan.

Firman mengigit bahuku dan aku terkekeh.

"kau memang tau gimana cara menyenangkan suami"
Dia berbisik saat mencapai klimaks yang kedua kalinya.

Aku hanya tersenyum mendengar pujiannya.

Firman menindihku dan aku mengusap punggungnya yang berkeringat.

***

"kau nanti mau pulang jam berapa? "
Tanyaku sambil memasang dasinya.

"Pulangku tergantung sella, nanti akan aku kabari kalau pulang"
Ucapnya sambil memegang dua pantatku.

Aku mendengus mendengar ucapannya, karena kesal tak sengaja aku terlalu kuat menarik dasinya hingga mencekik lehernya.

"Aww"
Dia menepis tanganku kasar.

"Kau mau membunuhku? "
Tanyanya dengan senyum devil.

Sedangkan aku, hanya menaikkan alisku tinggi-tinggi.

The Secret Wife✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang