"Ann, cepat makan. Setelah itu, minum susu nya. Jangan sampai calon anakmu kekurangan gizi nantinya." Seorang lelaki datang dari arah dapur menyodorkan nampan berisi piring dengan berbagai menu sehat dan segelas susu.
"Maaf merepotkan. Seandainya morning sick ini tidak muncul tiba-tiba, pasti kau tidak akan berkutat di dapur. Dan terimakasih sudah peduli pada calon anakku." Anna menjawab dengan nada menyesal.
"Sama sekali tidak merepotkan Ann. Dan..." dia memberi sedikit jeda namun kalah cepat dengan Anna.
"Seharusnya dari dulu aku tidak memilih mempertahankan anak ini. Seharusnya aku memang menggugurkannya. Benarkan? Keberadaan anak ini sungguh merepotkan. Merepotkan semua orang." Kini Anna terisak. "Maaf. Membuatmu berada pada posisi sekarang ini. Maaf aku dan keluargaku dengan egoisnya mengikatmu dalam hubungan yang mengekang mu. Ma.."
"Tidak tidak. Ann dengarkan aku. Maaf jika aku lancang mengatakan ini. Tapi, aku menganggap anak yang kau kandung itu anakku juga. Ya, meskipun aku tahu, semua ini hanya sementara. Hanya sampai tiba saat dimana kau melahirkan. Tapi aku sama sekali tidak keberatan. Dan harusnya Aku yang berterimakasih kepada keluarga mu. Jika tidak, entahlah akan jadi seperti apa aku ini. Mungkin aku bisa saja mati saat itu." Aku lelaki itu.
"Aku sangat senang jika kau menganggap kehadiran anak ini. Tapi, kau tahu kan kita tidak bisa berharap lebih. Dan soal itu, kau tidak usah berterimakasih. Karena sejujurnya aku dan keluargaku lah yang sangat berterimakasih kepadamu." Anna tersenyum setelah mengatakannya.
"Oh, ayolah jangan membicarakan ini lagi, Ann. Oke aku akan berangkat kerja sekarang. Jangan banyak melakukan aktivitas yang membuatmu kelelahan. Itu tidak baik untuk janinmu. Jika kau menginginkan sesuatu, kau bisa hubungi aku, oke?" Ann pun mengangguk sebagai jawaban.
"Hati-hati saat aku sedang tidak ada di rumah!" Laki-laki itu berkata dengan serius dengan nada menakuti.
"Memangnya kenapa?" Anna bertanya dengan nada agak ketakutan.
Tapi, dengan santainya lelaki itu menjawab.
"Hati-hati kau akan merindukan ku." Dia terbahak setelahnya."Edward, kau ini! Kupikir ada apa. Kau membuatku takut tadi." Dengan refleks, Anna meninju lengan lelaki bernama Edward itu. Lalu mereka berdua tertawa.
Hai 😂
Oke, ini gaje 😄Kendall Jenner as Annabeth Anderson
KAMU SEDANG MEMBACA
Emergency Husband (Hendall)
FanfictionKau adalah orang yang sangat aku cintai. Tapi kau juga adalah orang yang sangat aku benci. Annabeth Anderson