화양연화 The Notes & Love Yourself Notes (L, O, V, E ; Y, O, U, R)

823 22 74
                                    

화양연화 The Notes sama Love Yourself Notes dari Her sampai Tear aku gabung jadi satu chronologically membentuk sebuah cerita. Panjang sih emang.. Yang punya pertanyaan please komen! Let's discuss about theory together and enjoy! 😎

Hoseok
23 Juli Tahun 10

Ketika aku menghitung sampai tiga, aku mendengar suara tawa yang seperti sebuah halusinasi. Di saat berikutnya, diriku yang masih kecil lewat sambil memegang tangan seseorang. Aku melihat ke belakang dengan cepat, tetapi tidak ada seorang pun di sana kecuali teman-teman sekelasku yang menatapku. "Hoseok-ah," guru memanggil namaku. Barulah kemudian aku menyadari di mana aku berada. Itu adalah karyawisata kelas. Aku menghitung buah-buahan yang digambar di buku teks. Lima. Enam. Aku terus menghitung, tetapi ketika aku melakukannya, suaraku gemetar dan tanganku berkeringat. Ingatan waktu itu terus bermunculan.

Aku tidak dapat mengingat dengan jelas wajah ibuku di hari itu. Aku hanya ingat cokelat yang ia berikan kepadaku saat kami melihat-lihat taman hiburan. "Hoseok-ah. Hitunglah sampai sepuluh, lalu buka matamu." Ketika aku selesai menghitung dan membuka mata, ibuku telah pergi. Aku menunggu dan terus menunggu, tetapi dia tidak pernah kembali. Aku hanya menghitung sampai sembilan. Seandainya aku menghitung sampai habis, ibu pasti akan kembali, tetapi suaraku tidak mau keluar. Telingaku berdengung dan sekelilingku mulai gelap. Sang guru terus menunjuk, memberitahuku untuk terus menghitung. Teman-temanku menatapku. Aku tidak dapat mengingat wajah ibuku. Sepertinya walaupun aku menghitung sampai habis, ibu benar-benar tidak akan pernah kembali untukku.

Kemudian, aku ambruk ke atas tanah.

Kemudian, aku ambruk ke atas tanah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung
29 Desember Tahun 10

Seperti itu saja, aku melepaskan sepatuku, menjatuhkan tas, dan pergi ke dalam ruang keluarga. Sungguh, ayahku ada di sana. Kurasa waktu belum lama berlalu sejak dia datang. Aku berlari ke dalam pelukan ayah. Aku tidak ingat hari setelahnya. Apakah bau alkohol yang tercium lebih dulu, apakah sumpah serapah yang dilontarkan lebih dulu, ataukah pipi yang muncul lebih dulu?

Aku tidak tahu tahu apa yang terjadi. Aku mencium bau alkohol dan napas yang bau. Matanya semerah darah dan janggutnya kasar. Dia memukul pipiku dengan kepalan tangannya yang besar. Sambil bertanya, 'Apa kau lihat-lihat?', dia memukul pipiku lagi. Aku takut menatap matanya, tetapi aku sangat takut jika tidak datang ke sana. Itu bukanlah ayahku. Tidak. Itu memang ayahku. Sekaligus bukan. Kemudian aku membenturkan kepalaku ke dinding dan jatuh ke lantai. Rasanya kepalaku akan meledak. Dalam sekejap, segalanya menjadi gelap. Kepalaku hanya berisikan suara hembusan napas ayahku.

Jimin
6 April Tahun 11

Aku menghadap pagar Arboretum Bunga sendirian. Cuaca hari ini kelabu, dan sedikit dingin, tetapi suasana hatiku sangat baik. Hari ini adalah hari piknik, tetapi ayah dan ibuku sibuk. Aku sedikit kecewa pada awalnya. Tetapi tadi aku dipuji saat lomba mewarnai bunga. Ibu temanku berkata, "Wow, Jimin sudah besar ya." Aku merasa keren.

BTS Korean Album Lyrics [Han|Rom|Eng|Ind]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang