My Black Orchid

BAB 21 NASIHAT MAMA

Emily telah sehat dan kembali menjalankan aktivitasnya seperti biasanya,dan Abey juga semakin posesif terhadap gadis itu,dipagi hari saat sarapan sambil sambil menunggu jemputan dari Abey,Emily sedang asik mengunyah makanan ketika mamanya menghampirinya,sudah siap nak,sapa Fina,mama perhatikan hubungan kau dan Abey semakin dekat saja ucap sang mama memulai percakapan,dan sebagai orang tua sudah kewajibabnya untuk memastikan sendiri perasaan anak gadisnya,dan Abey sangat menyukaimu,mama bisa lihat ketulusan pada wajahnya malam itu saat kau sakit.

Tapi mama jadi kuatir Emily,kalian memiliki keyakinan yang berbeda,jika dilanjutkan ke jenjang yang lebih serius kau harus bisa menerima konsukuensinya,setidaknya salah satu dari kalian harus ada yang mengalah,tetapi mama tidak ingin jika akhirnya kau yang mengalah,kalian harus bisa mempertahankan masing-masing,aku tahu mama,ini tidak mudah bagiku,walaupun zaman sekarang segala sesuatu bisa diatur,tapi aku akan berusaha semampuku untuk mempertahankan apa yang menjadi keyakinanku.Dan untuk saat ini aku belum terlalu yakin apakah kita bisa berjodoh,mamanya sontak kaget dengan pengakuan Emily.

Bagaimana perasaanmu padanya nak,jangan sampai permainkan perasaan orang yang sudah tulus padamu,ucap mamanya memberi nasihat, aku tidak bermaksud permainkan perasaannya,hanya saja aku masih sedikit bingung dan belum terlalu yakin. Tapi sebagian hatiku kadang merindukannya,namun kadang aku merasa jenuh jika setiap kali harus bersamanya,sebenarnya apa yang salah dengan diriku,sambil mengelus pundak anaknya,Fina berkata kau harus bisa melihat jauh kemana hatimu akan membawa,kau harus banyak berdoa dan bertanya pada Tuhan apa benar dia adalah orangnya atau bukan,karena jika kau memintanya pasti akan diberikan yang terbaik. Baik mama terima kasih,untuk nasihatnya,dan terima kasih sudah mau mendengar keluh kesahku.

Selalu dan setiap saat ada mama yang selalu setia mendengar ceritamu,ucap Fina,sambil tersenyum merangkul bahu putrinya,dan tak lama terdengar klakson mobil di depan rumahnya Emily,sepertinya aku sudah harus berangkat kerja,jemputannya sudah sampai,ucap Emily sebelum mengecup pipi mamanya dan berlari ke luar dari rumah.