1

14.2K 149 0
                                    



"Hei, pelan... ah... " Niko mengerang karena bagian dari dirinya yang mengeras sedang berada dalam mulut kecil Keysha. "Sekarang cepet, cepet!" katanya sembari menggerakkan kepala Keysha maju-mundur. Kursi yang menjadi alas Niko pun ikut bergerak saking serunya. Sesekali Niko meremas dada Keysha untuk menyemangati wanita itu. Tangan Keysha menyambut tangan Niko dan ikut meremas yang satunya lagi.

"Niko! Buruan makan! Sarapannya udah jadi!"

Niko pun terkejut mendengar teriakan ibunya dari dapur. "I ... iya, Mah! Sebentar lagi!" teriak Niko."Sebentar lagi mau keluar ..." gumamnya sambil terus menggerakkan kepala Keysha. Hingga akhirnya dia terkulai lemas karena cairan kentalnya yang keluar di dalam mulut Keysha.

Tanpa ragu, Keysha menelan cairan itu dan bergegas menaiki kedua kaki Niko, kemudian mulai memasukkan benda keras itu ke lubangnya. Dan membuat pemiliknya menggeliat kencang.

"Hei, hei. Udah dulu. Nanti, ya. Sekarang harus sarapan," ujar Niko dengan segala penyesalan, karena senjatanya sudah terlanjur terasa nikmat berada di dalam lubang yang sebenarnya. Tangannya menyeka tiap keringat yang membasahi jidadnya.

Namun Keysha cemberut dan malah menggoyangkan pinggulnya ke atas dan ke bawah dengan cepat. Dipeganginya kaos berwarna hitam ketat yang dipakainya agar tak turun dan menutupi pemandangan gila itu, dan tangan kirinya mencengkeram bahu Niko. Alhasil Niko tak dapat berkutik karena dia sudah terjebak di sana, yang malah membuatnya hanyut dalam permainan Keysha. 

"Ahh.. yes... terus... pinggul lo asik banget!" desah Niko sambil membelai rambut hitam panjang yang menutupi wajah seksi itu. Tangan Niko yang bebas meraih leher Keysha, dan mengecup perlahan ke atas hingga mendekati bibir. Namun Keysha menolak dan malah balik menghisap leher hingga tengkuk Niko. Bibirnya seolah meninggalkan pertanda bahwa itu semua adalah wilayah kepemilikannya. 

Dok! Dok! Dok!

Suara ketukan pintu terdengar. Mereka berdua kebingungan dan segera menghentikan aksi gila mereka. Niko yang duduk di depan meja belajar pun mendekatkan kursinya ke meja, dan Keysha bersembunyi di dalamnya.

"Niko, buruan sarapan! Nanti sayurnya keburu dingin!" tiba-tiba mamahnya membuka pintu dengan masih menggunakan celemek di tubuhnya.

"Iya, Mah. Nanti Niko ke sana," susah payah dia menjaga ekspresi tenangnya, tapi dengan mudah Keysha hampir mengacaukan itu semua. Keysha kembali mengulum kemaluan Niko dengan mulutnya. "Emm, Ma... Mamah sarapan duluan aja. Nanti Niko nyusul. Mau nyelesaiin tugas dulu, Mah. Nanggung banget... "

"Aduh, sejak kapan kamu jadi rajin begini?" tanya ibunya yang terlihat sangat senang karena anaknya belajar dengan giat, tentu saja tak seperti dugaannya. "Yaudah nanti kalau udah selesai langsung makan, ya. Kalo Mamah engga ada, berarti Mamah pergi ke salon."

Selang beberapa detik setelah ibunya menutup pintu, Niko memundurkan kursinya dan menarik wanita itu keluar dari bawah meja. Dengan cepat Niko mengangkat Keysha ke atasnya yang tanpa disuruh langsung beraksi dengan senang hati.

"Ahhh, lo emang yang paling jago masalah beginian, Key..." desahnya tanpa henti. "Cepet, lagi! Yang cepet! Emmhh... gue mau keluar lagi!" mereka berdua nampak sangat bersemangat di pagi hari itu, terlebih dengan kondisi menegangkan barusan.

 "Gue ga salah milih temen emang!" gumam Niko dengan seringai di wajahnya, saat hendak mencapai klimaks.

Mendengar ucapan Niko barusan, Keysha berhenti dan terdiam sejenak.

"Lo kenapa?"

Tanpa menjawab, Keysha menarik dirinya menjauh dari Niko, dan bergegas memakai celananya.

Tulus dan NafsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang