DIA ATHALLA - BAGIAN DUA PULUH TIGA

3.2K 112 0
                                    


Athalla mengernyitkan dahinya heran, telinganya terus mendengar suara gerembungan perut yang seperti sedang meminta makan.

Athalla menoleh ke arah Zhea, "Itu bunyi perut kamu?"

Zhea berlagak pura-pura tidak tahu, "Ah?" senbari menutupi perutnya dengan kedua tangannya.

"Kamu Laper?" tanya Athalla khawatir, "Kenapa gak bilang mau makan?"

"Gapapa. Tapi cumanya dari kemarin pingin makan—Soto." lirih Zhea.

"Yaudah yok makan." ajak Athalla langsung.

Zhea melotot sedikit kaget, "Seriusan?"

Athalla mengangguk, "Iya. Mau Soto kan?"

"Iya."

"Yaudah makan sekarang, buruan." ajak Athalla.

"Tunggu bentar, aku ambil Cardigan dulu. Malem gini dingin. Kamu tunggu sebentar ya." ucap Zhea kemudian. Athalla hanya mengangguk sebagai mengiyakan. Sedangkan, Zhea langsung menuju tangga, pergi kekamarnya.

****

Zhea dan Athalla sudah berada diatas motor milik Zhea. Zhea meminta kepada Athalla untuk pergi menaiki motornya saja. Karena Athalla kerumah Zhea mengendarai mobil bukan motor. Menaikki motor dimalam hari sangat sejuk dengan ditambah angin sepai-sepoi.

Motor yang dikendarai Athalla tiba saja berhenti, membuat Zhea sedikit kaget karena Athalla menekan rem dengan mendadak.

"Ah, jangan ngerem mendadak gitu dong," protes Zhea pada Athalla.

Athalla terkekeh, "Iya maaf. Lagian kamu ngapain sih? lagi melamun?"

"Nggak. Kata siapa aku yang ngelamun?"

Athalla melepas satu tangannya dari Stang Motor, kemudian langsung mencari keberadaan tangan Zhea dibelakang.

Zhea yang sadar akan hal itu langsung menyenggol tangan Athalla, "Cari apa sih?"

Athalla menoleh, "Tangan kamu."

"Buat apa?"

"Buat taroh disini," jawab Athalla sembari mengalihkan tangan Zhea kelingkaran perutnya.

Zhea yang ingin melepas tangannya, langsung ditahan oleh Athalla, "Nggak ada yang nyuruh kamu buat lepasin tangannya,"

"Aku nyuruh diri aku sendiri,"

"Nggak."

Athalla melirik lampu lalu lintas yang dari berwarna merah langsung berubah menjadi warna hijau. Athalla langsung melajukan motornya kembali menuju tempat yang akan mereka tuju.

***

Akhirnya, Athalla dan Zhea sudah sampai ditempat tujuan. Athalla langsung membukakan helm yang ada dikepala Zhea setelah melepas helmnya. Lalu Athalla langsung saja mengajak Zhea untuk masuk kedalam Rumah makan khas Soto yang diajak Athalla.

"Kamu sering kesini?" tanya Zhea.

Athalla mengangguk, "Iya sering."

"Ha?" Zhea langsung menatap Athalla lekat, "Kamu sering kesini tapi kok aku gak tau sih? kamu sama siapa emangnya kesini?"

Athalla terkekeh, sepertinya gadis ini sedang mencurigakan sesuatu, "Sama Mama sayang. Nggak sama siapa-siapa. Ini tempat langganan Mama. Mama juga doyan banget sama Soto, dan disini tempatnya enak banget."

Zhea tertegun. Matanya langsung memicing, "Kamu nggak boong kan!"

"Nggak sayang,"

"Ini tempat langganan Mama?"

"Iya. Mama kalo bosen makan masakan dirumah, ya kesini." jawab Athalla, "Selain Soto, disini juga jual Sop. Enak banget, kamu pasti ketagihan."

Kemudian Athalla langsung mengajak Zhea untuk masuk kedalam Rumah Makan. Athalla langsung mencari tempat duduk yang kosong. Disini sangat ramai setiap harinya.

Setelah mendapatkan tempat duduk yang kosong. Keduanya langsung duduk dan hendak memesan makanan yang akan mereka pesan kali ini.

Beberapa menit kemudian, makanan dan minuman yang mereka pesan kini sudah datang.

Zhea melongo melihat makanan dan minuman yang baru saja datang. Zhea menarik nafasnya dalam dengan menghirup aroma soto yang sangat sedap.

Zhea dengan cepat langsung menyantap nasi soto itu dengan lahap, "Kamu, makasih banget lho udah ngajak aku kesini. Sumpah sotonya enak banget."

"Iya makan dulu, ngomongnya nanti." jawab Athalla, "Entar sotonya beli lagi dibungkus. Buat makan dirumah."

"Kamu nyuruh aku makan malem? kalo aku gendut gimana?" omel Zhea.

"Kata siapa orang gendut gak cantik?" ucap Athalla sembari menatap mata Zhea, "Semua cewek itu cantik. Apalagi kamu."

"Ah kamu mah bisa banget. Love you."

"Love you too. Makan gih, abisin."

"Iya."

***

Dia, 'Athalla' [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang