Bab 1

6 1 0
                                    

Alena termenung di kamarnya. Dia memikirkan bagaimana nasib sahabatnya, Hanna Mountain.
Hanna baru saja diputuskan, belum lagi ayahnya baru saja meninggal. Pasti dia sedang sedih.

Kemarin Gazza nembak Alena. Dan Gazza adalah gebetan nya Hanna, lagi pula Alena tidak suka. Tidak akan diterima.

"Kasihan Hanna" ucap Alena sedih. Alena membuka Laptopnya dan mengetik curhatannya di Blog, ya salah satu hobi Alena, menulis. Cita cita nya memang jadi penulis, jadi apa salahnya.

Tok..tok..tok..
"Alena, sarapan yuk" sahut Alisa. Kakak Alena.
"Iya kak"

Alena berjalan gontai untuk mencuci muka. Alena menghadap ke cermin. Huft, pasti apa yang dipikirkan Alena tentang Hanna.
Alena keluar kamar dengan rasa tidak enak. Tidak ada Mood untuk makan.

"Alena" panggil mama.
Alena mendongak kan kepalanya keatas.
"Kenapa kamu, gak mood ?" Tanya mama. mama tau kalau Alena diam saja tandanya dia tidak mood.

Alena hanya menggangukan kepala.
Bibirnya mulai menekuk kebawah.

"Alena, cerita sama kakak kalo ada masalah" Kata Alisa.

Lagi lagi alena hanya mengangguk.

Selesai sarapan Alena kembali kekamarnya.
Dia melihat notifikasi di handphone nya.

Ada line dari Hanna.
Cepat cepat dibalas oleh Alena.

Ntar lagu coys

DIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang