Minhyun sungguh kesal. Dasar rektor menyebalkan! Ini sudah ketiga kali sejak skripsi yang ia tulis ditolak. Katanya kurang inilah, kurang itulah. Minhyun sumpahi agar rambutnya cepat memutih! Ia sungguh tidak peduli meskipun rektornya itu masih empat puluhan.
Tidak tahu apa kalau Minhyun sampai tidak tidur berhari-hari karena ini?!
Dengan kesal, Minhyun menjalankan kakinya menuju apartemen sederhananya di tengah-tengah kota Seoul ini. Matanya yang berapi-api memandang lurus ke depan. Pokoknya hari ini suasana hatinya sedang super buruk! Ia hanya ingin pulang dan segera menyantap ramyeon super pedas di laci dapurnya. Minhyun harus membakar rasa kesalnya ini.
Dan semuanya hampir terlaksananya. Seharusnya Minhyun hanya perlu menekan kata sandi di pintu masuknya lalu segera menuju dapur. Seharusnya memang begitu. Namun, ada sebuah kotak besar yang menghalangi jalannya masuk menuju apartemennya.
Huh, siapa pula yang mengirim paket sebesar ini padanya?
Dengan malas, segera saja Minhyun menekan kata sandinya lalu segera membawa kotak besar itu untuk masuk. Ia letakkan dengan asal di ruang tengah dan kakinya cepat-cepat menuju dapur untuk menuntaskan rasa lapar yang mendera perutnya ini.
Minhyun masak dengan tenang. Begitu masak, Minhyun langsung menghabiskan semangkuk penuh ramyeon dengan telur itu sampai kuah-kuahnya. Oh, rasanya hati Minhyun senang sekali setelah makan mie super pedas ini.
Penasaran, Minhyun pun berniat untuk membuka paket itu. Dahinya mengernyit saat melihat tidak adanya alamat pengirim atau pun alamat apartemennya yang tertera di sana. Dan lagi kotak ini ternyata tidak dilakban. Atasnya dibiarkan terbuka begitu saja oleh si pengirim.
"Ya sudahlah, buka saja," ucapnya.
Tangannya langsung membongkar penutup kotak itu dan memandang tidak percaya pada isinya. Seorang bayi. Oh, jadi ada yang mengirimkannya bayi toh.
Tunggu, apa barusan tadi?
Seorang bayi?
SEORANG BAYI?
SEORANG BAYI DIKIRIMKAN PADANYA?
Minhyun segera mengangkatnya ke dalam gendongan. Siapa yang meletakkan bayi ini di depan apartemennya? Seingatnya ia tidak pernah bercinta dengan wanita mana pun tanpa pengaman dan tidak mungkin juga ia menghamili seseorang! Lalu kenapa tiba-tiba ada seorang bayi laki-laki yang diletakkan di depan apartemennya? Apa orang itu sudah gila?
Dan apa lagi ini? Bayi laki-laki ini malah tersenyum tenang sementara ia kebingungan begini!
Oh tunggu, ia melihat sebuah surat di dalamnya. Semoga saja surat ini bisa membantunya untuk mengembalikan bayi ini pada orang tuanya. Pasti orang tuanya sedang sibuk mencari anak ini, kan? Pasti, kan?
Dengan tangan kanannya yang tidak ia gunakan untuk menahan berat tubuh si mungil ini, Minhyun dengan secepat mungkin membuka surat dengan amplop coklat itu.
Namanya Hyunbin. Tolong jaga ia.
Apa? Hanya ini saja?
Matilah ia.
TBC
Halo, bagaimana dengan prolognya?
Ini akan mulai diupdate minggu depan.
Jadwal updatenya setiap Rabu dan Minggu
(iya, aku buat biar nggak terlantar)
itu update minimum ya, jadi kalo sewaktu-waktu diluar itu aku mau update juga bisa. Dan karena banyak permintaan aku bakal usahain buat update You, Kid! juga hehehe
Enjoy.....
KAMU SEDANG MEMBACA
What?! A Big Baby? #minhyunbin
FanfictionMinhyun tidak tahu apa-apa sungguh! Ia hanya mahasiswa biasa dan tidak pernah menghamili siapapun. Namun, kenapa bisa ada seorang bayi di depan rumahnya? Dan lebih buruknya surat yang terlampir hanya berisikan nama bayi itu! Dan lebih anehnya lagi b...